BOLASPORT.COM - Bintang muda Vietnam, Cong Phuong bakal membela klub Belgia, Sint-Truidense.
Hoang Anh Gia Lai (HAGL) FC mengumumkan bahwa pemainnya, Cong Phuong bakal berkarier di Sint-Truidense.
Cong Phuong pun mengungkapkan rasa senangnya dapat bermain di Sint-Truidense di Liga Belgia.
"Saya sangat senang dan senang secara resmi mengenakan seragam Sint-Truidense untuk bersaing di liga Belgia. Itu adalah titik balik utama dalam karier saya sebagai pemain. Saya berjanji untuk mencoba yang terbaik untuk berlatih agar mendapat kesempatan bermain," ujarnya, dikutip BolaSport.com dari Bongdaplus.vn.
Baca Juga: Buru Final Piala Indonesia Lawan Eks Klubnya, Ini Pesan Pilar Persija
Bongdaplus.vn dalam artikel yang lain membahas bintang-bintang Asia Tenggara yang berjuang di Eropa sebelum Cong Phuong.
Eropa memang bukan tempat yang mudah bagi bintang Asia Tenggara untuk mendapatkan tempat.
Sebelum Cong Phuong ada banyak bintang Asia Tenggara yang pernah atau sedang berjuang di Eropa, seperti Teerasil Dangda, Le Cong Vinh, Nguyen Viet Thang, Kawin Thamsatchanan, dan Egy Maulana Vikri.
Teerasil Dangda pernah berlatih selama dua minggu dengan Atletico Madrid enam tahun yang lalu. Perbedaan yang besar pun dirasakannya.
Baca Juga: Kiper Persib Doakan Tim Maung Bandung Menang atas Persebaya Surabaya
"Sepak bola Spanyol sangat cepat, kuat, dan berkualitas tinggi," ujar Dangda.
Lalu, Le Cong Vinh yang bermain di Liga Portugal dengan Leixoes.
Akan tetapi ia hanya bermain dalam tiga pertandingan. salah satunya ia mencetak gol di Piala Nasional Portugal.
"Dua bulan pertama sangat sulit, hampir tidak ada yang bisa dilakukan. Di lapanagan mereka tidak mengoper bola. Mereka tidak menyapa saya, kegembiraan saya adalah pergi ke internet untuk mengobrol dengan teman dan kerabat saya, lalu membaca koran," ujar Le Cong Vinh.
Kiper asal Thailand, Kawin Thamsatchanan membuat langkah mengesankan dengan dikontrak lima tahun oleh OH Leuven, klub kasta kedua Belgia).
Kawin mampu memainkan 11 pertandingan, namun cedera kaki dan ia belum kembali ke peforma terbaiknya.
Bongdaplus.vn juga mencontohkan kasus Egy Maulana Vikri.
Egy Maulana Vikri dianggap masa depan sepak bola Indonesia dan Asia Tenggara pada umumnya.
Ia menandatangai kontrak tiga tahun dengan Lechia Gdansk.
"Akan tetapi selama dua musim terakhir, Egy hanya bermain dua kali di pertandingan resmi," tulis Bongdaplus.vn.
Indra Sjafri yang menemukan bakat Egy pun memberi pembelaan: "Bersiap di Eropa jauh lebih baik daripada bermain di rumah."
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | bongdaplus.vn |
Komentar