Lee sudah mendirikan yayasan tersebut pada 18 April 2013.
Baca Juga: Ahsan/Hendra Ganda Putra Terkaya Indonesia, Momota Raih Penghasilan Tertinggi
" Kami membantu anak-anak kurang mampu dan siapa saja yang membutuhkan bantuan untuk perawatan kanker atau penyakit lainnya. Kami juga membeli peralatan dialisis," ucap Lee.
"Saya tahu sangat sulit untuk membantu semua orang, tetapi saya mencoba melakukan apa yang saya bisa. Saya memiliki tim yang mengelola ini. Sekarang, saya menghabiskan lebih banyak waktu di sana," ujar pria 36 tahun itu.
Meski sudah tidak berkompetisi, Lee mengaku masih tetap bermain bulu tangkis.
Lee berhenti bermain secara kompetitif karena dokter menyarankan agar saya tidak memberi tekanan terhadap dirinya sendiri agar penyakit kanker hidungnya tidak kambuh.
"Mencoba lolos kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 akan memberikan tekanan yang tidak semestinya kepada saya," kata Lee.
"Peringkat saya telah turun dan saya benar-benar harus mendorong diri saya dalam latihan jika saya ingin comeback. Kondisi ini akan terlalu menegangkan, jadi saya memutuskan berhenti untuk memprioritaskan kesehatan saya," tutur Lee
Secara fisik, Lee dalam kondisi baik setelah perawatan kanker hidung.
Setelah resmi pensiun, Lee memberi kepercayaan penuh kepada Direktur Kepelatihan Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) agar pebulu tangkis Malaysia bisa mempersembahkan medali pada Olimpiade Tokyo 2020.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | the star |
Komentar