BOLASPORT.COM - Pertandingan ulang antara dua kandidat juara dunia, Petchmorakot Petchyindee Academy dan Giorgio "The Doctor" Petrosyan, dalam ajang ONE: Masters of Destiny, akan menimbulkan pertanyaan terbesar: siapa yang akan menang?
Dalam pertandingan pertama mereka, Giorgio Petrosyan menjadi favorit penggemar.
Giorgio terlihat yakin akan meraih kemenangan ke-100 sebagai petarung profesional setelah ronde pertama berakhir.
Akan tetapi, Petchmorakot Petchyindee Academy lebih kompetitif pada dua ronde setelahnya.
Baca Juga: VIDEO - Operan Ajaib Lionel Messi yang Mudahkan Sergio Aguero Cetak Gol
Tentunya, beberapa teknik yang digunakan oleh Petchmorakot tidak seharusnya diizinkan oleh para juri, di mana hal ini berakhir dengan kemenangan split decision yang akhirnya diubah ke keputusan no contest (sebuah keputusan yang membatalkan kemenangan).
Terlepas dari itu, Petchmorakot terbukti menyulitkan pergerakan dua kali pemegang gelar juara K-1 World MAX tersebut ketika bermain berdasarkan peraturan yang ada.
Kali ini, Petchmorakot, yang merupakan juara dunia Muay Thai, harus lebih hati-hati dalam menyerang.
Kesiapan Petchmorakot menimbulkan pertanyaan tersendiri akan bagaimana ia dapat memenangi babak perempat final dalam ONE Featherweight Kickboxing World Grand Prix.
Dikutip BolaSport.com dari ONE Championship, berikut ini beberapa analisis dari para komentator dan pengamat terbaik di ONE:
Michael "The Voice" Schiavello – Komentator ONE
"Duel ini adalah pertandingan ulang yang luar biasa. Giorgio Petrosyan harus lebih menggunakan tangannya, masuk ke dalam area lawan, dan menyarangkan pukulan-pukulan ke tubuh atau dagu lawannya. Ia hanya harus memastikan tiap pukulannya masuk."
"Di sisi lain, Petchmorakot akan menggunakan teknik clinch yang ia miliki, tetapi ia harus memaksimalkan teknik ini untuk serangan ofensif, bukan mempertahankan diri, di mana ini adalah bagian dari peraturan pertandingan ONE Super Series."
"Jika mereka ingin menggunakan clinch atau lutut, mereka harus tetap menyerang. Mereka tidak dapat bertahan. Ini adalah perbedaan terbesar yang harus dimengerti oleh Petchmorakot, serta satu-satunya alasan mengapa pertandingan ulang ini terjadi."
"Sekali lagi, Petchmorakot harus menggunakan clinch dan lututnya, tetapi dalam kombinasi serangan."
"Atlet asal Thailand ini akan membutuhkan kekuatan luar biasa untuk mengalahkan Giorgio di Kuala Lumpur, terlebih ketika "The Doctor" berada dalam kondisi terbaik sepanjang kariernya."
Baca Juga: VIDEO - Gol Cungkil Dybala dan Sepakan Keras Vidal Saat Argentina Vs Cile
Mitch "The Dragon" Chilson – Komentator ONE
"Giorgio Petrosyan mungkin adalah seorang kickboxer terbaik sepanjang masa. Ia memiliki kombinasi terbaik yang pernah ada di dalam disiplin kickboxing. Kombinasi hook kanan dan straight kirinya sangat brilian, sangat cepat dan hampir tidak dapat dilawan."
"Pergerakan dan ketepatan waktunya sangat luar biasa. Setiap kali ia masuk ke dalam ring, ia memiliki kekuatan baru. Sebelumnya, Giorgio mendominasi dunia kickboxing dengan kecepatannya, tetapi saat ini ia memiliki kekuatan untuk mencetak KO."
"Ia telah memiliki pengalaman selama bertahun-tahun dalam bertanding, di mana ia selalu bertanding dengan kemampuan terbaiknya setiap kali masuk ke dalam ring ONE atau ONE Circle."
"Akan tetapi, Petchmorakot juga memiliki kemampuan untuk mengakhiri pertandingan, siapa pun yang ia hadapi. Ketika menghadapi seorang striker seperti Liam Harrison, ia maju dan mencetak KO. Jika ia berhadapan dengan petarung yang unggul dalam teknik, ia akan mencetak lebih banyak skor."
"Saat ini, para penggemar dapat melihat sebuah pertandingan ulang yang paling ditunggu-tunggu dalam sejarah ONE. Bagaimana Petchmorakot Petchyindee Academy menghentikan gaya bertarung Giorgio Petrosyan? Bagaimana Giorgio akan menghadapi teknik clinch milik Petchmorakot?"
"Pada akhirnya, ini adalah sebuah pertandingan luar biasa."
Baca Juga: VIDEO - Lionel Messi Kartu Merah Usai 3 Kali Adu Dada dengan Gary Medel
Rich "Ace" Franklin – Vice President dari ONE Championship
"Hasil pertandingan pertama antara Giorgio dan Petchmorakot sangatlah tipis. Saat itu, Giorgio mutlak menguasai ronde pertama."
"Ini adalah salah satu pertandingan ulang terbesar dalam sejarah olahraga kickboxing di dunia, di mana kedua atlet akan tampil dengan segenap kemampuan mereka. Keduanya tidak akan membuat juri menebak-nebak dan akan menampilkan sebuah pertandingan yang keras."
"Semuanya akan kembali ke tahap persiapan dan bagaimana mereka menjalani game plan mereka. Petchmorakot pasti akan menggunakan lututnya yang dahsyat itu, tetapi Giorgio juga akan dapat menyesuaikan diri, terutama karena hal ini adalah faktor yang sangat menentukan sebelumnya."
"Petchmorakot memiliki game plan yang hampir sama, tetapi ia tidak akan bergantung sepenuhnya pada kekuatan lututnya. Petarung ini akan menggunakan kemampuannya yang lain untuk mengejutkan lawan."
"Sebaliknya, Giorgio akan tampil dengan game plan lain untuk menangani serangan lutut. Dalam serangan pertama, ia memenangi ronde pertama. Itulah mengapa Petchmorakot harus kembali ke sudut dan membuat beberapa perubahan."
"Kenyataan bahwa ia harus menyesuaikan diri adalah bukti bahwa Giorgio memiliki kemampuan yang lebih baik, setidaknya lebih baik daripada penilaian Petchmorakot."
"Ada kemungkinan untuk sebuah split decision lain yang akan menutup pertandingan ini. Tentunya, pertandingan ini akan berlangsung keras dan hasilnya juga akan berbeda tipis."
Baca Juga: Bikin Operan Ajaib untuk Gol Sergio Aguero, Lionel Messi Kena Kartu Merah
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | onefc.com |
Komentar