BOLASPORT.COM - Kesuksesan Jonatan Christie meraih gelar juara pada dua turnamen beruntun (New Zealand Open 2019 dan Australian Open 2019) membuat harapan publik Tanah Air kepada dia terus meningkat.
Jonatan Christie menjadi salah satu pemain tunggal putra Indonesia yang berhasil mencuri perhatian bulu tangkis dunia.
Prestasi tertinggi pebulu tangkis yang akrab disapa Jojo itu ialah meraih medali emas pada Asian Games 2018.
Baca Juga: Viktor Axelsen Memutuskan untuk Mundur dari Indonesia Open 2019
Meski setelah itu performanya menurun, Jonatan mampu bangkit dan menjawab kritikan melalui perfoma mengejutkan pada Malaysia Open 2019, April lalu.
Di sana, Jonatan yang tak diunggulkan sukses menyingkirkan dua pemain unggulan yakni Kento Momota (Jepang) dan Viktor Axelsen (Denmark).
Kendati langkahnya terhenti oleh Chen Long (China) pada babak perempat final, penampilan Jonatan saat itu mendapat apresiasi besar.
Sebab, pada laga tersebut, permainan Jonatan terlihat semakin matang dan pukulan-pukulannya pun kian akurat.
Jauh berbeda dari gaya bermain dia sebelumnya.
Grafik positif Jonatan pun tak berhenti sampai disitu saja.
Memasuki bergulirnya periode kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020, Jonatan kembali membuktikan kualitasnya dengan menjuarai New Zealand Open 2019 dan Australian Open 2019.
Baca Juga: Thailand Open 2019 Siapkan Hadiah Nonton Kejuaraan Dunia 2019 di Swiss
Tak bisa dipungkiri, prestasi manis yang ditunjukkan oleh Jonatan terus memunculkan harapan tinggi pada setiap kesempatannya dalam mengikuti sebuah turnamen.
Jonatan pun bersyukur dan menganggap harapan tersebut sebagai doa dan semangat baginya untuk terus tampil maksimal.
"Pasti banyak harapan, Puji Tuhan ini menambah semangat saya dan teman-teman di tunggal putra. Semoga kami bisa lebih berani lagi di lapangan, berani mengeluarkan semua kemampuan kami," ujar Jonatan, dilansir BolaSport.com dari Badminton Indonesia.
"Ini tantangan buat saya, target pribadi saya sebenarnya tahun ini mau juara dulu di turnamen level super 750 atau super 1000," kata dia menambahkan.
Jonatan Christie tak menampik kalau dia masih perlu terus berbenah dan mengevaluasi diri.
Jojo menilai dia masih belum menguasai aspek mental layaknya pasangan ganda putra terbaik Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Baca Juga: Mads Conrad-Petersen Beberkan Alasan Sempat Hiatus dari Bulu Tangkis
"Menurut saya banyak pemain Indonesia yang kans juaranya lebih besar, seperti Marcus/Kevin. Masyarakat punya ekspektasi kepada saya mungkin karena ada hasil positif di New Zealand dan Australia, mudah-mudahan ini jadi doa," ujar dia.
"Memang, saya masih belum matang dalam kontrol pikiran, belum seperti Marcus/Kevin yang sudah lebih sering juara," tutur Jojo lagi.
"Mereka sudah bisa menempatkan pola pikir yang pas. Misalnya pasang target juara, Marcus/Kevin bisa menempatkan pola pikir yang pas, tetapi di pikiran mereka step by step juga, fokus satu-satu ke tiap pertandingan dulu," kata Jonatan.
Pada Indonesia Open 2019, Jonatan Christie akan memulai perjuangan dengan menghadapi Rasmus Gemke (Denmark).
Diberitakan BolaSport.com sebelumnya, Jojo bertekad minimal mencapai babak perempat final pada turnamen BWF World Tour Super 1000 itu.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Badminton Indonesia.org |
Komentar