Jika diurai lebih jauh, tiga modal tersebut memang bisa jadi bekal utama bagi Anthony dan Jonatan untuk menorehkan sejarah baru pada gelaran Indonesia Open 2019.
Baca Juga: Reuni di 3 Turnamen, Lee Yong-dae/Yoo Yeon-seong Masih Nirgelar
1. Persiapan
Jeda turnamen selama satu bulan besar kemungkinan telah dimaksimalkan oleh keduanya untuk terus memperbaiki kelemahan masing-masing.
Pada masa tersebut, Anthony dan Jonatan juga telah menyempatkan diri melakukan aktivitas penyegaran alias refreshing bersama skuad tunggal putra nasional lainnya di Bali.
Di sana, mereka tak hanya berlibur, tetapi juga tetap aktif melakukan sesi latihan fisik.
Usai training camp di Bali selama 4 hari, tim tunggal putra utama sudah kembali jalani latihan di pelatnas PBSI Cipayung sore ini. Semangat! pic.twitter.com/G0LlkoCBrN
— BADMINTON INDONESIA (@INABadminton) July 5, 2019
2. Keyakinan
Keyakinan untuk terus meraih kemenangan sudah pernah dibuktikan Anthony dan Jonatan lewat raihan gelar BWF World Tour yang pernah mereka cicipi.
Anthony memiliki gelar juara Korea Open 2017, Indonesia Masters 2018, China Open 2018, medali perunggu Asian Games 2018, dan gelar runner-up Singapore Open 2019.
Sementara Jonatan, sudah mengantongi medali emas Asian Games 2018, serta dua gelar yang diraih secara back-to-back pada New Zealand Open 2019 dan Australian Open 2019.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | Kompas.com, BolaSport.com |
Komentar