BOLASPORT.COM - CEO Bali United, Yabes Tanuri, menyesalkan dua gol timnya yang dianulir oleh wasit Iwan Sukoco saat melawan Barito Putera.
Bali United menelan kekalahan pertama musim ini setelah takluk 0-1 di kandang Barito Putera pada pekan kesembilan Liga 1 2019, Minggu (14/7/2019).
Satu-satunya gol yang tercipta pada laga tersebut dilesatkan oleh Rafael Silva pada menit ke-81.
Kepemimpinan wasit Iwan Sukoco menjadi kontroversi karena keputusan yang ia buat.
Baca Juga: Satu Pemain Persib Dapat Keistimewaan Peran dari Robert Rene Alberts
Sebelum gol Rafael Silva tercipta, Bali United sempat dua kali membobol gawang Barito yang dikawal Aditya Harlan.
Akan tetapi, kedua gol tersebut karena dinilai oleh wasit Iwan Sukoco sebagai pelanggaran.
Pada akhir babak pertama Melvin Platje sukses menggetarkan jala gawang Barito, namun ia lebih dulu dianggap offside oleh Iwan Sukoco.
Kemudian pada babak kedua Ricky Fajrin juga mencetak gol melalui skema tendangan bebas.
Namun pemain timnas Indonesia itu dinyatakan melakukan pelanggaran terhadap Aditya Harlan.
CEO Bali United, Yabes Tanuri, berang dengan kekalahan yang didapatkan timnya.
Baca Juga: Robert Rene Alberts Sayangkan Stadion Jalak Harupat yang Sepi Bobotoh
Pasalnya, menurut Yabes, kemenangan Bali United dirampas oleh keputusan wasit yang tidak tepat.
Oleh karena itu, Yabes berencana melayangkan protes kepada Komite Wasit PSSI dan PT Liga Indonesia Baru.
"Kami akan melakukan apapun yang diperlukan," ucap Yabes Tanuri dilansir BolaSport.com dari laman Tribun Bali.
View this post on Instagram
Menurut Yabes, wasit yang bertugas di Liga 1 kurang pelatihan sehingga keputusan yang diambil kurang tepat.
Apalagi, lanjut Yabes, Iwan Sukoco terkenal kerap melakukan kesalahan saat memimpin jalannya pertandingan.
"Kejelian wasit harus diperhatikan lagi. Ini kejadian (keputusan) yang sering dilakukan wasit ini (Iwan Sukoco)," ujar Yabes menambahkan.
Baca Juga: Lawan Persipura Jayapura, Madura United Boyong 4 Pemain Asal Papua
Adik Exco PSSI Pieter Tanuri itu juga mengimbau agar wasit mendapatkan pelatihan tambahan agar kesalahan serupa tak terulang.
Yabes juga menilai Liga 1 2019 seharusnya sudah memanfaatkan kemajuan teknologi seperti Video Assistant Referee (VAR) dan goal-line technology.
"Banyak pelatihan lagi. Pelatihannya kurang tentang wasit, atau dibutuhkan alat tambahan. Mungkin wasit gawang bisa dipakai," kata Yabes.
"Yang lihat onside atau offside itu seorang hakim garis. Kalau mau pakai Video Assistant Referee (VAR) sebenarnya tak mahal kok, itu investasi jangka panjang bagi Liga 1 Indonesia," ujarnya.
Pada laga tersebut empat pemain Bali United yakni Brwa Nouri, Paulo Sergio, Andhika Wijaya, dan Melvin Platje dihadiahi kartu kuning oleh Iwan Sukoco.
Akibatnya, Brwa Nouri tak bisa tampil pada laga selanjutnya saat Bali United away ke Stadion Surajaya, markas Persela Lamongan, Kamis (18/7/2019).
Baca Juga: Ada Rasa Bangga Bagi Rahmad Darmawan Bila Melawan Persija Jakarta
Willian Pacheco juga tak bisa dimainkan pada laga itu karena mendapat kartu merah saat melanggar pemain Barito Gavin Kwan Adsit.
Kekalahan pertama musim ini membuat Bali United harus kehilangan tampuk pimpinan klasemen sementara Liga 1 2019.
Posisi Bali United digeser PS Tira-Persikabo yang sama-sama mengoleksi poin 16 namun unggul agresivitas gol.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | bali.tribunnews.com |
Komentar