BOLASPORT.COM - Pemain timnas Aljazair, Riyad Mahrez membalas komentar salah satu pejabat Prancis usai membawa Aljazair lolos ke final Piala Afrika 2019.
Timnas Aljazair memastikan diri tampil ke babak final Piala Afrika 2019 setelah menundukkan Nigeria 2-1 pada babak semifinal, Minggu (14/7/2019).
Kemenangan Aljazair ditentukan pada waktu tambahan di babak kedua. Sepakan deras Riyad Mahrez mengunci tiket final bagi Le Fennecs (Rubah Gurun).
Mahrez tidak hanya berperan dengan gol kedua Aljazair. Sebab, gol bunuh diri Nigeria pada babak pertama juga berawal dari kakinya.
Aljazair akan menghadapi Senegal yang lebih dahulu menggenggam tiket final Piala Afrika 2019 berkat keunggulan 1-0 atas Tunisia.
Pertandingan Senegal vs Aljazair pada final Piala Afrika 2019 akan dihelat di Stadion Internasional Kairo pada Sabtu (20/7/2019) pukul 02.00 WIB.
Usai laga, Mahrez pun mengutarakan perasaannya membawa negaranya tampil di final Piala Afrika 2019.
Baca Juga: De Gea di Ambang Jadi Kiper dengan Bayaran Paling Tinggi di Dunia
"Kami sangat senang berada di final karena ini adalah sesuatu yang luar biasa. Pertandingan sulit dan sepertinya akan berakhir dengan perpanjangan waktu karena mereka dapat penalti dari VAR. Tetapi saya mendapat tendangan bebas dan bisa mencetak gol," ujarnya seperti dikutip BolaSport.com dari Manchester Evening News.
"Kami sangat bagus di turnamen ini. Kami mencetak 12 gol dan kebobolan hanya 2 gol tetapi pertandingan ini memberi kami rasa percaya diri untuk bisa memenangi trofi ini," tambahnya.
Namun tak hanya itu, pasca-laga Aljazair Vs Nigeria, ia juga aktif di sosial media.
Pemain Manchester City itu juga membalas sebuah cuitan dari seorang pejabat Prancis, Julien Odoul.
"Tendangan bebas ini untukmu," kata Mahrez.
le coup franc était pour toi. On est ensemble ???????????????? https://t.co/nQrkYIrUU0
— Riyad Mahrez (@Mahrez22) 14 July 2019
Komentar Mahrez ini terkait dengan cuitan Odoul sebelumnya.
Anggota Parlemen Prancis ini mengutarakan dukungannya untuk Nigeria sebelum pertandingan.
Baca Juga: Ketatnya Persaingan Liga 2 2019 di Mata Pelatih Baru PSIM Aji Santoso
"Untuk mencegah kerusuhan dan penjarahan, untuk menghindari dikibarkan bendera Aljazair, agar liburan nasional kita damai, Percayalah pada 11pemain Nigeria di lapangan," cuitnya.
Julien Odoul khawatir akan terjadi lagi kerusuhan di Prancis.
Hal ini lantaran terdapat kerusuhan oleh suporter Aljazair yang melanda beberapa wilayah Prancis saat Timnas Aljazair mampu memenangi laga lawan Pantai Gading di babak perempat final Piala Afrika.
Sejumlah suporter kabarnya melakukan penjarahan terhadap sejumlah toko. Tak hanya itu, terdapat satu orang korban tewas akibat ditabrak oleh satu pendukung yang mengendarai mobil.
Mahrez pun menambahkan sebuah sindiran yang menyatakan jika publik Prancis dan suporter Aljazair mesti bersatu dengan mencuit di cuitan Odoul," Kita ini satu."
Pour empêcher la poursuite des violences et des pillages, pour éviter la marée de drapeaux algériens, pour préserver notre fête nationale, n’attendez rien de #Castaner. Faites confiance aux 11 joueurs nigérians ! #JeSoutiensLeNigeria #ALGNIG ???????? pic.twitter.com/Ditlp8fwpT
— Julien Odoul (@JulienOdoul) 13 July 2019
« Je ne compte pas sur @CCastaner pour empêcher les débordements sur les Champs-Elysées. Je fais confiance aux 11 joueurs du #Nigeria pour renvoyer les « supporters » algériens à la maison et arrêter cette compétition des violences et des dégradations. » #ALGNIG @LCI ???????? pic.twitter.com/3OxvpAnDeY
— Julien Odoul (@JulienOdoul) 14 July 2019
Apa yang dikhawatirkan Julien Odoul pasca-laga Aljazair Vs Nigeria benar-benar terjadi.
Kerusuhan pecah di beberapa wilayah di Prancis usai timnas Aljazair memastikan diri lolos ke final Piala Afrika 2019, Minggu (14/7/2019) malam atau Senin dini hari WIB.
Para suporter turun ke jalan-jalan di wilayah Paris, Marseille dan Lyon untuk merayakan keberhasilan Riyad Mahrez dkk menembus final, seperti dilansir BolaSport.com dari France24.
Hingga pukul 01.00 waktu setempat, fans masih berkumpul di sebagian jalan di sebagian jalan Champs-Elysees, Paris.
Klakson mobil dan teriakan para suporter Aljazair terdengar membuat suasana menjadi tegang.
Algeria fans in Paris really enjoyed that Mahrez winner! #AFCON2019pic.twitter.com/hLJUsVZB3T
— Goal (@goal) 14 July 2019
Polisi akhirnya menggunakan gas air mata untuk membubarkan kerumunan. Hal ini membuat massa justru menyerang balik polisi menggunakan kembang api dan benda-benda lainnya.
Laporan France24 menyebutkan jika terdapat 25 orang yang ditahan akibat kerusuhan tersebut.
Di Lyon, hal lebih parah terjadi. Dilaporkan jika terdapat beberapa mobil yang dibakar.
Baca Juga: Agen Konfirmasi Coutinho Ingin Kembali ke Liverpool, Fans Beri Lampu Hijau
Algeria fans celebrating today's Semi-Final victory against Nigeria #AFCON2019 on my street. Imagine the mayhem if Algeria wins this Friday! pic.twitter.com/VLqrQPDPtv
— (-:-( (@8ees19) 15 July 2019
Konsentrasi massa terletak di wilayah La Guillotiere, dimana orang-orang menyerang polisi dengan memakai kembang api dan botol.
Sementara di Marseille, suporter Aljazair melemparkan petasan dan smoke bomb ke arah polisi, saat ada perayaan hari Bastille di pelabuhan.
Polisi menghalangi para suporter rusuh untuk ke pelabuhan dan beberapa orang telah ditangkap.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | twitter.com, Manchester Evening News, france24.com |
Komentar