BOLASPORT.COM - Pasangan ganda campuran Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, mengharapkan tuah keberuntungan selama menjalani turnamen Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, 16-21 Juli.
Tahun ini, duet Chan Peng Soon/Goh Liu Ying menyandang status unggulan kelima.
Pasangan peraih medali perak Olimpiade Rio 2016 itu akan mengawali perjuangan dengan menghadapi wakil tuan rumah, Ronald/Annisa Saufika, Rabu (17/7/2019).
Baca Juga: Hasil Indonesia Open 2019 - Laju Fitriani Dihentikan Chen Yufei
Pertemuan ini akan menjadi yang pertama bagi mereka.
Di atas kertas, Chan/Goh tentu lebih diunggulkan menang ketimbang Ronald/Annisa.
Hal inilah yang kemudian membuat Chan merasa tidak gentar meski bakal menjumpai wakil tuan rumah pada babak kesatu.
Chan justru berambisi untuk menorehkan sejarah baru dalam 37 tahun pergelaran Indonesia Open dengan menjadi juara.
Dalam dua tahun terakhir penyelenggaraan Indonesia Open, Chan mampu mencatat hasil cukup positif.
Baca Juga: Indonesia Open 2019 - Marcus/Kevin Anggap Lawan Mereka Lebih Sabar
Pada Indonesia Open 2017, Chan Peng Soon yang dipasangkan dengan pemain muda, Peck Yen Wei, sukses memijak babak semfiinal.
Adapun pada Indonesia Open 2018, Chan yang sudah kembali berduet dengan Goh Liu Ying, menyelesaikan turnamen sebagai runner-up.
Chan/Goh cuma kalah dari Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Baca Juga: Kevin Sanjaya Sukamuljo: Semua Ingin Kalahkan Kami Jelang Olimpiade
"Mari kita lihat untuk ketiga kalinya. Indonesia Open adalah salah satu turnamen paling prestisius," ujar Chan Peng Soon, dikutip BolaSport.com dari laman The Star.
"Tidak pernah mudah untuk memenangi laga di hadapan publik tuan rumah yang cukup fanatik (dengan bulu tangkis)," kata dia.
"Namun, saya sudah sangat dekat dengan gelar juara pada dua tahun terakhir, dan saya bertekad untuk mencobanya lagi tahun ini," ucap Chan lagi.
Baca Juga: Indonesia Open 2019 - Penakluk Praveen/Melati Anggap Kemenangan Mereka Aneh
Lebih lanjut, Chan Peng Soon juga mengaku selalu menikmati pertandingan di Istora Senayan.
"Saya menikmati bermain di sini di Istora Senayan meski kondisinya agak tricky. Stadionnya cukup berangin dan shuttlecock bergerak cukup cepat," ucap Chan.
"Meski begtiu saya justru diuntungkan dengan kondisi itu karena kami (Chan dan Goh -red) tidak perlu memukul shuttlecock dengan keras," kata dia lagi.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | The Star |
Komentar