BOLASPORT.COM - Marc Marquez dan Cal Crutchlow ikut mengomentari fenomena pembalap debutan Fabio Quartararo di kejuaraan dunia MotoGP 2019.
Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, memuji penampilan impresif Fabio Quartararo pada musim pertamanya.
Quartararo menjadi satu-satunya pembalap selain Baby Alien yang sanggup meraih lebih dari satu pole position pada musim 2019.
Dia juga berhasil dua kali mengakhiri balapan dengan naik podium dari sembilan seri perdana yang telah dilewatinya.
Baca Juga: Bursa Pembalap: Jorge Lorenzo dan Johann Zarco Terancam Didepak
Namun, Marquez sedikit menyangkal kecemerlangan rekor Quartararo tersebut dengan mengatakan bahwa kesuksesan rookie asal Prancis itu banyak dibantu oleh kehebatan motor M1 milik Yamaha.
"Sepertinya Quartararo mengendarai motor M1 dengan baik dan menunjukkan potensi sebenarnya dari motor itu", tutur Marquez sebagaimana diliput Bolasport.com dari motorsport.com.
"Pada tahun pertama di MotoGP, Anda tidak memiliki tekanan nyata karena semua hasilnya baik," ujar Marquez.
Supermarc juga mengatakan bahwa sebagai pembalap pemula, naik podium maupun finis di lima besar adalah hal yang sangat baik.
Namun, tekanan akan datang ketika seorang pembalap dituntut oleh semua orang untuk memenangkan pertandingan.
Who's the best rider in close battles? ????
We ask the riders! ????
Let us know who's your pick in the comments! ⬇️ pic.twitter.com/HZD9i87376
— MotoGP™ ???? (@MotoGP) July 18, 2019
Sentimen Marquez juga diamini oleh rekannya di tim LCR Honda Castrol, Cal Crutchlow.
Dikutip dari motorsport.com, Crutchlow mendukung argumen Marquez bahwa Quartararo dibantu oleh tunggangan yang baik.
Hal itu merupakan keistimewaan yang tidak dimiliki oleh semua pembalap pemula.
"Saya senang karena perkiraan saya benar".
"Ketika mendengar bahwa (Francesco) Bagnaia memecahkan rekor lap di Sepang saat pra-musim, saya berkata bahwa dia akan tidak akan menang dari Quartararo yang dia yakini sebagai rookie tercepat".
Baca Juga: Alami Penurunan Performa, Valentino Rossi Yakin Bisa Bangkit
Crutchlow juga mengakui talenta pembalap yang baru berusia 20 tahun tersebut sekalipun tidak memungkiri bahwa motor M1 Yamaha memang luar biasa.
"Akan jadi berbeda jika ia membalap untuk Suzuki," ujar Crutchlow.
Indonesia Open 2019 - Jonatan Christie Tak Sangka Lawannya Tertekan https://t.co/ERxvnzudT6
— BolaSport.com (@BolaSportcom) July 18, 2019
Crutchlow menambahkan bahwa akan sangat penting bagi Quartararo untuk mempertahankan kualitasnya tahun depan, dimana dia semakin mengenal balapan MotoGP dan mulai bergonta-ganti motor.
"Bagaimanapun, saya tetap mengaguminya. Dia adalah anak yang hebat, sangat baik, berbakat, dan punya masa depan cerah"
Adapun hingga paruh musim ini, Quartararo mampu bertengger di posisi 8 klasemen sementara dengan raihan 67 poin, sama dengan raihan poin Crutchlow.
Quartararo juga pemegang rekor peraih back-to-back pole position termuda sepanjang sejarah MotoGP.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | motorsport.com |
Komentar