BOLASPORT.COM - Juara bertahan kejuaraan dunia MotoGP dari tim Repsol Honda, Marc Marquez, membagikan kiat-kiatnya untuk menjaga performanya dalam balapan
Tidak mudah bagi seorang pembalap MotoGP untuk meraih lima gelar juara dunia dalam enam tahun.
Namun, pembalap berjuluk Baby Alien dari rim Repsol Honda, Marc Marquez, pada tahun ini sangat dekat untuk meraih gelar juara keenamnya dalam tujuh tahun terakhir.
Sejak mulai membalap di MotoGP tahun 2013, Marquez mendominasi raihan gelar juara dengan menjadi juara dunia dalam musim kompetisi 2013, 2014, 2016, 2017, dan 2018.
Pembalap berusia 26 tahun tersebut hanya gagal menjadi kampiun di musim 2015, karena kalah bersaing dengan rekannya di tim Repsol Honda sekarang, Jorge Lorenzo.
Satu hal yang membuatnya tetap berada di level teratas di musim ketujuhnya ini adalah fakta bahwa Baby Alien tidak pernah puas.
Sebaliknya, Marquez selalu berusaha untuk mengembangkan dirinya, bahkan saat orang lain memandangnya sebagai sesuatu yang mustahil.
Baca Juga: Petinggi Ducati Buka-bukaan soal Kepindahan Jorge Lorenzo ke Honda
Hal lain yang sering disoroti dari baiknya penampilan Marquez musim ini adalah bahwa frekuensi jatuhnya yang menurun.
Marquez memang dikenal sebagai pembalap yang sering mengalami jatuh saat balapan.
Pada 2017, Marquez sempat jatuh sebanyak 27 kali sepanjang musim. Jumlah tersebut sedikit berkurang pada musim 2018, yaitu sebanyak 23 musim.
Namun, jumlah ini masih tercatat menjadi yang tertinggi di antara pembalap lain yang membalap di kelas yang sama.
Pada tahun 2019, Marquez mengalami perkembangan dengan hanya tergelincir sebanyak enam kali sampai paruh musim.
Padahal, pada waktu yang sama musim lalu, Marquez sudah jatuh sebanyak 11 kali.
10 years, 10 poles, 10 victories! ????
What a run for @marcmarquez93 at the Sachsenring! ????#GermanGP ???????? pic.twitter.com/xeJCuMZXcz
— MotoGP™ ???? (@MotoGP) July 7, 2019
"Tahun lalu, saya selalu jatuh," tutur juara paruh musim 2019 itu kepada tuttorimotoriweb.com yang dikutip oleh Bolasport.com
"Tahun ini, saya jatuh di GP Catalunya, namun tidak lagi jatuh di Le Mans (GP Prancis). Ini statistik yang coba saya tingkatkan".
Kunci perbaikan statistiknya menurut Marquez adalah ketenangan dan konsentrasinya.
Ketenangan dan konsentrasi itu membuat performanya tetap mengkilap walaupun berbagai macam modifikasi diterapkan pada tunggangannya.
"Ini hanya tentang berkonsentrasi. Jika Anda sangat, sangat fokus dalam bergerak, Anda akan tidak mudah tergelincir".
"Berkat konsentrasi ini, saya bisa menghindari jatuh di GP Jerman"
"Sebaliknya, saat membalap di Catalunya, saya tidak 100% fokus, yang membuat saya kehilangan kendali atas bagian depan motor dan akhirnya jatuh".
Baca Juga: Minim Pesaing, Bikin Marc Marquez Dengan Enak Mendominasi MotoGP 2019
Dan jika ditanya, bagaimana caranya dia mampu meningkatkan konsentrasinya, pembalap dengan nomor motor 93 itu menjawab:
"Terima kasih atas pengalaman"
"Bukan berarti bahwa dua musim terakhir saya tidak fokus. Namun, pengalaman mengajari saya untuk tidak perlu mengeluarkan 100% kemampuan dalam setiap lap di sesi latihan bebas"
"Saya juga mencoba untuk lebih tenang dalam latihan"
Pembalap asal Spanyol tersebut dijagokan untuk kembali menjuarai kejuaraan dunia MotoGP musim ini.
Gelar juara dunianya musim ini akan menjadi gelar keempatnya yang diraih selama empat musim berturut-turut dan sekaligus gelar keenam sepanjang karirnya di MotoGP.
Dengan keunggulan 58 poin dari pembalap Ducati Andrea Dovizioso di posisi kedua, Marc Marquez nyaman di puncak klasemen paruh musim Kejuaraan Dunia 2019.
Seri ke-10 MotoGP musim ini baru akan dimulai lagi pada 2-4 Agustus 2019 di sirkuit Automotodrom, Brno, Republik Ceska.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Tuttorimotoriweb.com |
Komentar