BOLASPORT.COM - CEO Madura United, Achsanul Qosasi, berharap aksi vandalisme dan nyanyian rasis yang dilakukan oknum suporter agar jangan sampai kembali terjadi pada laga selanjutnya.
Pesan ini muncul setelah Achsanul Qosasi prihatin melihat ulah oknum suporter Madura United pada laga melawan Arema FC di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Sabtu (20/7/2019).
Dalam laga tersebut, Madura United menang 1-0 atas Arema FC lewat gol tunggal Andik Vermansah.
Pada laga tersebut oknum suporter Madura United terdengar menyanyikan chant bernada rasis.
Baca Juga: Komentar Dejan dan Milo soal Lagu Rasis Laga Madura United Vs Arema FC
Aksi anarkis yang dilakukan fan tim tuan rumah pun tidak hanya sebatas melakukan nyanyian bernada rasis.
Selain itu, dikutip BolaSport.com dari laman resmi klub, Selasa (23/7/2019), ada suporter yang menyalakan flare sehingga membuat wasit Wawan Rapiko harus menghentikan laga beberapa menit.
Penghentian laga ini sedikit banyak membuat mental dan semangat menjadi berpengaruh.
Di samping itu, munculnya peristiwa tersebut membuat Madura United terancam menerima sanksi denda dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI.
Baca Juga: Madura United Vs Arema FC - Dejan Antonic Minta Pemain Berjuang Mati-Matian
Achsanul Qosasi, Presiden Madura United, menegaskan bahwa nyanyian rasis dan vandalisme tidak boleh lagi terjadi di kandang Laskar Sape Kerrab.
"Respek kepada semua pihak dan menjunjung persaudaraan adalah nilai dari sepak bola. Para pemain usai laga diharuskan saling bersalaman demikian pula dengan suporter harus saling menghormati," kata Achsanul.
"Nyanyian rasis dan vandal adalah racun bagi generasi selanjutnya. Jangan sampai mereka nyaman atas racun rasis dan vandal."
"Jangan ada tempat bagi penonton yang menyanyikan lagu rasis dan melakukan aksi vandal," ucap Achsanul menambahkan.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | maduraunitedfc.com |
Komentar