BOLASPORT.COM - Legenda Real Madrid, Fabio Cannavaro, menilai anggapan pria pengkhianat di Liga Italia tidak tepat diperuntukkan Maurizio Sarri dan Antonio Conte.
Maurizio Sarri langung dicap sebagai kala menerima pinangan Juventus pada musim panas 2019.
Anggapan tersebut disematkan fan yang tak senang mengingat Maurizio Sarri pernah melatih klub rival sengit Juventus di Liga Italia, Napoli, antara 2015-2018.
Apalagi, darah Kota Naples juga mengalir dalam tubuh Maurizio Sarri.
Namun, pola pikir seperti itu tidak disetujui oleh Fabio Cannavaro.
Baca Juga: Satu Hal yang Bisa Dipelajari Inter Milan Setelah Dikalahkan Juventus
"Kepindahan Sarri ke Juve merupakan sebuah pengkhianatan kepada Napoli dan penduduk Kota Naples?" kata Cannavaro.
"Menurut pandangan saya sebagaimana seorang pelatih, saya katakan profesionalisme harus hadir ketika Anda diminta di mana pun tempatnya (klub)," ucap eks pemain Juventus ini lagi.
Mungkin, peraih Ballon d'Or 2006 ini dapat berkata demikian mengingat rekam jejaknya sebagai seorang pelatih yang tak segan pindah ke klub lawan.
Cannavaro, yang melatih klub Liga Super China, Guangzhou Evergrande, pada 2014-2015, berani pindah ke Tianjin Quanjian (2016-2017).
Baca Juga: Juventus Tekuk Inter Milan, Maurizio Sarri Akui Bikin Kesalahan
Alasan profesionalisme pun jadi hal yang membuat Cannavaro turut menyebut Antonio Conte yang kini menangani rival abadi Juventus, Inter Milan.
Antonio Conte menghabiskan 13 tahun (1991-2004) kariernya sebagai pesepak bola plus tiga tahun (2011-2014) jadi allenatore Juventus.
"Sejujurnya, saya memandang bahwa anggapan ini mungkin akan lebih berdampak pada Conte," kata Cannavaro.
"Conte, yang kini duduk di bangku cadangan Inter, nyaris menciptakan seluruh sejarah bareng Juventus. Bandingkan dengan Sarri yang 'cuma' tiga tahun di Naples, lalu sekarang dii Turin," ucapnya lagi.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Corriere dello Sport |
Komentar