BOLASPORT.COM - Akane Yamaguchi rupanya menjadikan kegagalan pada final Piala Sudirman 2019 sebagai pelajaran untuk menjuarai Japan Open 2019.
Diberitakan BolaSport.com sebelumnya, Akane Yamaguchi sukses menjuarai nomor tunggal putri Japan Open 2019 seusai memenangi laga yang digelar Minggu (28/7/2019).
Akane Yamaguchi menang 21-13, 21-15 atas rekan senegaranya, Nozomi Okuhara, pada pertandingan berdurasi 46 menit di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang.
Pemain berusia 22 tahun itu pun mengatakan dia sudah belajar dari kekalahan yang diaalaminya pada Piala Sudirman 2019 Mei lalu.
Akane Yamaguchi saat itu kalah dari tunggal putri China, Chen Yufei, lwat duel rubber game yang berakhir dengan skor, 21-17, 16-21, 17-21.
"Saya berharap bisa bermain sebaik hari ini pada final Piala Sudirman lalu. Kekalahan pada laga tersebut membuat saya belajar dan memperbaiki diri," ujar Yamaguchi.
Laga melawan Nozomi Okuhara tadi sebenarnya diakui oleh Akane Yamaguchi berjalan dengan tidak mudah dengan diwarnai aksi saling kejar poin yang membuat skor seri kerap terjadi.
Baca Juga: Liliyana Natsir Jalani Profesi Anyar pada Audisi Umum PB Djarum 2019
Menurut Yamaguchi, dia berusaha sabar untuk menghadapi serangan-serangan yang diberikan oleh kompatriotnya itu.
"Saya sempat khawatir tidak bisa memenangi reli-reli panjang melawan Okuhara. Akan tetapi, saya bersabar dan bisa melakukan pukulan tajam setiap ada kesempatan," tutur dia lagi.
Pencapaian yang diraih pada Japan Open 2019 sendiri menjadi gelar keempat bagi Akane Yamaguchi sepanjang tahun ini.
Sebelumnya, Yamaguchi juga menjuarai German Open 2019, Kejuaraan Asia 2019, dan Indonesia Open 2019.
Tak hanya itu, pemain yang diproyeksi menjadi tunggal putri nomor satu dunia pada pekan depan itu juga menjadi finalis turnamen Malaysia Open 2019.
Catatan dari BWF yang BolaSport.com kutip juga menunjukkan Yamaguchi menjadi semifinalis pada All England Open 2019, Singapore Open 2019, dan New Zealand Open 2019.
Kini Akane Yamaguchi dipastikan naik menjadi pemain tunggal putri nomor satu dunia menggeser posisi Tai Tzu Ying (Taiwan) yang sudah bertahan lebih dari dua tahun lamanya.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | BWF |
Komentar