BOLASPORT.COM - Di Liga Italia musim 2019-2020, AC Milan akan ditangani pelatih baru, Marco Giampaolo.
Kedatangan Marco Giampaolo yang menggantikan Gennaro Gattuso dipastikan bakal membawa perubahan terhadap skema permainan yang dipakai AC Milan.
Bakal meninggalkan formasi 4-3-3 yang dulu digunakan Gattuso, AC Milan-nya Giampaolo akan memakai sistem favorit sang pelatih anyar, 4-3-1-2.
Dalam formasi 4-3-1-2, peran trequartista atau pemain yang menempati posisi "1" sangat krusial.
Berperan sebagai jembatan permainan antara lini tengah dan depan, trequartista juga wajib menyediakan servis bagus buat para penyerang.
Bisa dalam hal memberikan assist atau membuat operan yang membongkar pertahanan lawan.
Trequartista jadi bakal menentukan seberapa bagus daya serang sebuah tim, bisa tidaknya tim itu mencetak banyak gol.
Di AC Milan, Marco Giampaolo sebagai pelatih memiliki banyak opsi pemain yang bisa dicoba menjalankan peran trequartista.
Dari Lucas Paqueta, Suso, Hakan Calhanoglu, Giacomo Bonaventura, sampai pemain yang baru direkrut dari Empoli, Rade Krunic.
Baca Juga: Menghilang 300 Hari, Gelandang Ini Jadi Pemain Paling Senior AC Milan
Baca Juga: Lapangan Becek hingga Gol Mantan Warnai Kekalahan AC Milan dari Juara Liga Portugal
Dalam tiga uji coba pramusim 2019-2020, Giampaolo sudah mencoba dua orang.
Waktu AC Milan dikalahkan Bayern Muenchen 0-1 (24/7/2019), Daniel Maldini yang dicoba menjadi trequartista.
Anak Paolo Maldini ini merupakan playmaker dari tim Primavera AC Milan.
Suso mendapatkan giliran menempati posisi trequartista saat AC Milan ditahan Novara 1-1 (19/7/2019) dan kalah 0-1 dari Benfica (28/7/2019).
Bersama Paqueta, Suso memang salah satu pemain yang dijagokan bakal menjadi trequartista utama AC Milan saat kompetisi sesungguhnya berlangsung nanti.
Walaupun aslinya seorang winger, Suso dianggap memiliki kualitas teknik yang pas untuk menjadi trequartista.
Baca Juga: Kylian Mbappe-nya Portugal Bakal Merapat ke AC Milan, Bagaimana Angel Correa?
Baca Juga: Satu Pemain AC Milan Sudah Nyatakan Diri Siap Jadi Trequartista
Namun, dalam dua kesempatan Suso dipercaya memainkan peran tersebut, AC Milan gagal mencetak gol.
Saat menghadapi Novara, AC Milan baru mencetak gol pada menit ke-80 sementara Suso sudah ditarik keluar pada menit ke-63.
Apakah ini tanda-tanda Suso bakal gagal menjadi trequartista dalam formasi 4-3-1-2 yang akan dipakai AC Milan?
Giampaolo ternyata tidak menyebut penampilan Suso sebagai sebuah kegagalan.
"Saya suka bagaimana tim ini bermain. Kami mencoba mendominasi permainan," ujar Giampaolo seperti dikutip Bolasport.com dari Football Italia.
Saya tidak khawatir kami tidak mencetak gol dalam dua pertandingan terakhir. Semua berjalan melampaui ekspektasi saya."
Baca Juga: Top Scorer AC Milan Sebut Cristiano Ronaldo sebagai Panutan Utama
Baca Juga: 3 Taktik Anyar yang Bawa AC Milan Kembali ke Karakteristik Jaman Dulu
Media-media Italia juga sepakat bahwa penampilan Suso sebagai trequartista bukannya jelek.
Suso hanya perlu terus berlatih dan beradaptasi kalau mau permainannya sebagai trequartista semakin ideal.
Dia misalnya, bisa mengurangi upaya menggiring bola ke pinggir lapangan, yang dulu menjadi salah satu modal terbaiknya sebagai winger.
Umpan-umpan silang jauh ciri khas winger juga masih bisa dikurangi Suso.
Sebagai trequartista, dia seharusnya lebih banyak mencoba operan-operan pendek-cepat yang membuka ruang tembak bagi penyerang.
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | Football Italia |
Komentar