BOLASPORT.COM - AC Milan punya beberapa musim yang buruk belakangan ini sebelum kembali membangun ulang skuat musim ini.
Eks CEO AC Milan, Marco Fassone, kini bercerita tentang masa kepemimpinannya di klub.
Ia sempat menjadi pimpinan klub saat AC Milan dikuasai oleh Yonghong Li sebelum kemudian kini dimiliki Elliott Management.
Baca Juga: Si Pemain Buangan Bahagia Setelah Bantai Real Madrid
Saat itu, AC Milan tampaknya sangat kaya dengan membeli banyak sekali pemain di pasar transfer.
Akan tetapi ternyata itu juga kesalahan yang mereka lakukan, hingga akhirnya tak bisa menembus papan atas Liga Italia.
"Merekrut Leonardo Bonucci adalah kesalahan, memperpanjang kontrak Gianluigi Donnarumma bukan kesalahan," ujar Fassone, dilansir BolaSport.com dari Sportitalia.
"Saat kami menggaet Bonucci dari Juventus, kami sudah merekrut delapan atau sembilan pemain baru."
"Strategi kami saat itu adalah membuat skuat yang cocok dengan pola 4-3-3, jadi kami sebenarnya sudah punya cukup pemain bertahan dan tak membutuhkan pemain lain lagi."
"Yang kurang dari kami saat itu adalah penyerang tengah, saat itu kami memiliki dana 70 juta euro," tutur Fassone.
Menurut Fassone, merekrut Bonucci artinya mengurangi dana untuk membeli penyerang tengah.
AC Milan saat itu kemudian membeli Andre Silva dari FC Porto dengan mahar 38 juta euro, meski kemudian ia gagal di Milan.
Baca Juga: Bocah Ajaib Cetak Gol Menit 118, Egy Maulana Vikri dkk Terusir dari Liga Europa
"Kami berpikir untuk membuat Andre Silva belajar dari penyerang yang berpengalaman, tetapi kami tak bisa mendapat pemain itu."
"Pierre-Emerick Aubameyang salah satu target. Akan tetapi sungguh rumit belanja dari klub Jerman, mereka minta harga yang lebih tinggi dari pasaran."
Arsenal kemudian jadi klub yang berhasil merekrut Aubameyang dengan harga 64 juta euro.
Selain Bonucci, Fassone juga mengatakan ada pembicaraan soal Cristiano Ronaldo.
"Kami sama sekali tak dekat untuk mendatangkan Alvaro Morata," tuturnya.
"Presiden sangat menginginkan Cristiano Ronaldo, tetapi harganya yang ditawarkan ke kami sangat tak masuk akal."
"Ronaldo mau membuka diri untuk mengevaluasi kesempatan itu karena AC Milan klub terkenal dan klub kami saat itu sedang antusias."
"Akan tetapi, kami tak pernah lebih dari sekadar kalkulasi internal dan melihat apakah Ronaldo terbuka soal kesempatan itu," ujar Fassone lagi.
Baca Juga: Real Madrid Bingung Tempatkan Kubo, Tim-tim Lain Antre Mau Pinjam
Soal Donnarumma, ia percaya bahwa memberikan kontrak anyar bukan kesalahan.
Masalahnya saat itu kontrak Donnarumma tinggal menyisakan satu tahun.
Ia memberikan kontrak anyar agar apabila Donnarumma dijual, sang pemain memiliki harga yang lebih tinggi lagi.
Saat ini AC Milan memulai ulang di bawah arahan Elliott management dan pelatih anyar Marco Giampaolo.
| Editor | : | Thoriq Az Zuhri Yunus |
| Sumber | : | SportItalia |
Komentar