BOLASPORT.COM - Piala Indonesia 2018 yang dioperatori oleh PSSI sudah berakhir dengan PSM Makassar keluar sebagai juaranya.
PSM Makassar menjadi yang terbaik setelah menang agregat 2-1 melawan Persija Jakarta pada laga final Piala Indonesia 2018 dalam dua pertandingan kandang dan tandang.
Banyak kisah yang menarik selama PSSI menggelar Piala Indonesia 2018.
Salah satunya kejadian final Piala Indonesia 2018 ketika Persija Jakarta dijamu PSM Makassar di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Sulawesi Selatan.
Sejatinya pertandingan final leg kedua Piala Indonesia 2018 di Stadion Andi Mattalatta digelar pada 28 Juli 2019.
Akan tetapi PSSI memutuskan untuk menunda pertandingan tersebut beberapa jam sebelum kick off dimulai.
Baca Juga: VIDEO - Dengan Sepakan ala Messi, Kolarov Jaga Kesucian Rekor AS Roma
Alasan PSSI karena faktor keamanan yang dinilai belum siap dan riskan apabila pertandingan tersebut tetap digelar.
Terlebih satu hari sebelum pertandingan, beberapa teror datang dari oknum pendukung PSM Makassar ke Persija Jakarta, mulai penyalaan petasan di hotel hingga lemparan benda tumpul ke bus pemain.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha, mempunyai pertimbangan yang sangat matang mengapa ia menunda pertandingan tersebut.
Baca Juga: Ingin Juara Liga Champions, Barcelona Tak Perlu Abaikan 2 Ajang Lokal
Alasan utamanya karena demi kebaikan tim yang menjadi juara.
PSM Makassar memang berpeluang besar untuk menjadi juara Piala Indonesia 2018 karena faktor bermain di depan puluhan ribu suporternya.
Apalagi, pada leg pertama, Juku Eja hanya kalah 0-1 dari Persija Jakarta.
Baca Juga: Link Live Streaming Indonesia Vs Timor Leste di Piala AFF U-18 2019
Akhirnya pertandingan tersebut digelar pada 6 Agustus 2019.
PSSI merekomendasikan beberapa poin kepada Panpel PSM Makassar tentang keamanan yang akhirnya bisa dijalankan dengan baik hingga laga selesai.
Ratu Tisha tidak mau bila ada kerusuhan dalam laga final Piala Indonesia 2018.
Baca Juga: Petrucci Nilai Ducati Tak Lagi Jadi Favorit pada MotoGP Austria 2019
Sebab, bila kerusuhan itu ada, tentu saja bisa berpengaruh kepada tim juara untuk menjadi wakil Indonesia di Piala AFC 2020.
“Ketika di bulan November, PSSI melayangkan surat kepada AFC untuk meminta slot agar juara di Piala Indonesia itu bisa mewakili Indonesia di AFC Cup 2020," kata Ratu Tisha.
"Ada satu yang harus kita jaga bersama, yaitu penyelenggaraan yang baik. Kelancaran penyelenggaraan, mulai babak pertama sampai dengan paling utamanya di partai final dimonitor dan dilaporkan langsung ke AFC," ucap Ratu Tisha menambahkan.
Baca Juga: Dikritik Djanur, Amido Balde Siap Buktikan di Derbi Suramadu
Ratu Tisha menambahkan, PSSI ingin menjaga agar PSM Makassar yang saat ini keluar sebagai juara tetap bisa mewakili Indonesia di Piala AFC 2020.
Ia pun bersyukur pertandingan beberapa hari lalu berjalan kondusif.
"Alhamdulillah, dengan penyelenggaraan yang sangat tertib dan lancar kemarin, kami pastikan bahwa PSM Makassar bisa mewakili Indonesia di AFC Cup 2020,” kata alumnus Institut Teknologi Bandung tersebut.
Baca Juga: Persija Siap Keluarkan Uang Transfer untuk Datangkan Pemain Baru
Melihat hasil ini, federasi sepak bola Indonesia itu mengungkapkan rasa syukur Piala Indonesia 2018 bisa selesai dengan baik.
Ratu Tisha mengucapkan rasa terima kasih kepada seluruh elemen yang terlibat untuk menyelenggarakan kembali turnamen yang pernah vakum selama enam tahun terakhir itu.
"Saya ucapkan selamat kepada PSM Makassar sebagai juara Piala Indonesia 2018. Ini merupakan kebanggaan Indonesia karena sudah enam tahun lamanya turnamen ini vakum dan akhirnya bisa bergulir kembali dengan lancar," kata Ratu Tisha.
Baca Juga: Kevin Sanjaya dan 3 Atlet Junior Dapat Apresiasi Total Rp370 Juta
"Terima kasih juga kepada panpel, suporter, aparat kepolisian, serta seluruh pihak yang berpartisipasi menjaga keamanan selama ini," ucap wanita berkacamata tersebut.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar