BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putri India, Pusarla Venkata Sindhu alias PV Sindhu, tengah menjadi sorotan para penggemar olahraga tepok bulu, khususnya di negara asalnya.
Pada awal tahun 2019, PV Sindhu telah resmi meneken kontrak sponsor yang bernilai cukup fantastis.
Namun, nilai fantastis itu tak kunjung diiringi dengan prestasi istimewa dari Sindhu.
Baca Juga: Jelang Kejuaraan Dunia 2019, Presiden BAM Pacu Semangat Skuad Malaysia
Penampilan PV Sindhu sepanjang tahun ini memang masih bisa dikatakan jauh dari kata memuaskan.
Dari data yang dihimpun BolaSport.com, satu-satunya langkah terjauh yang berhasil dipijak oleh Sindhu dalam sembilan turnamen World Tour yang diikutinya adalah mencapai babak final Indonesia Open 2019.
Namun, peraih medali perak Olimpiade Rio 2016 tersebut masih harus menahan puasa gelar juara pada tahun ini setelah dikalahkan Akane Yamaguchi (Jepang).
Pada laga yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (21/7/2019) itu, Sindhu kalah dua gim langsung dengan skor 15-21, 16-21.
Dituturkan oleh Kim Ji-hyun, mantan pelatih tunggal putri Korea Selatan yang kini menangani skuad tunggal putri India, Sindhu masih belum bermain secara cerdas.
"Sindhu itu powerful dan punya fisik yang bagus. Namun, saya merasa dia masih harus mengembangkan keterampilannya," ucap Kim Ji-hyun, dikutip BolaSport.com dari laman BWF.
Baca Juga: Kim Ji-hyun, Eks Pelatih Korsel yang Sampai Saat Ini Masih Kagumi Susy Susanti
"Menurut saya, cara dia bermain masih belum cukup cerdik. Maksud saya adalah, dalam permainan bulu tangkis dengan level yang tinggi, sebagai seorang pemain haruslah mampu bermain cerdas," kata Kim.
Kim pun menjelaskan bahwa teknik pukulan yang mengecoh lawan menjadi salah satu yang terpenting untuk dipelajari.
Apalagi, itu adalah bagian dari taktik permainan bulu tangkis karena setiap pemain mesti mengembangkannnya di setiap laga.
Baca Juga: Tanpa Beban, Anders Antonsen Bidik Medali Kejuaraan Dunia BWF 2019
"Kecerdasasan bermain salah satunya lewat kombinasi pukulan, teknik dan dari segi mental pemain. Banyak keterampilan bermain yang masih harus dia pelajari, khususnya bagian netting dan pukulan tipuan," ujar pelatih berusia 44 tahun itu.
"Satu per satu, kami tengah berusaha meningkatkan keterampilan ini serta mengubah taktik bermain. Sebab, kami tidak bisa terus-menerus menerapkan taktik bermain yang sama dan berulang kali pada pertandingan-pertandingan mendatang," tutur dia.
Kini, menjalani profesi anyarnya di lingkungan baru sejak bergabung dengan bulu tangkis India pada awal tahun 2019 lalu, Kim Ji-hyun pun mulai dihadapkan dengan pekerjaan rumah besar.
Hal tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah Kejuaraan Dunia 2019.
Baca Juga: Fajar/Rian Diminta Tak Boleh Terbebani Mengikuti Jejak Marcus/Kevin
"Ini tetap tergantung pada cara bermain dia (Sindhu) sendiri. Pelatih itu ibarat seorang dokter. Saat menemani dalah suatu turnamen, maka saya akan mendeteksi sesuatu untuk saya evaluasi dan perbaiki," ucap Kim.
"Pada level bulu tangkis yang tinggi, tidak bisa bilang siapa bagus siapa buruk, ini semua tentang mental. Para pemain berjuang untuk setiap poin, tidak boleh memberi kesempatan kepada lawan," kata dia.
"Sindhu sempat down ketika saya baru saja sampai (di India). Namun, kini dia sedang mencoba kembali bangkit. Saya ingin dia terus bangkit," tutur Kim.
"Ini bukan tentang tekni bermain bulu tangkis, tetapi tentang mengajarkan sebuah kehidupan, tentang respek, sikap, kesetiaan, dan semuanya itu saling berhubungan," ujar Kim lagi.
Kejuaraan Dunia 2019 dijadwalkan berlangsung pada 19-25 Agustus mendatang di St. Jakobshalle, Basel, Swiss.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | BWF |
Komentar