BOLASPORT.COM - Sebelum berhasil menjadi jawara Thailand Open 2019, pasangan ganda putra India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty, mengaku sempat buntu saat bermain di depan net.
Duet Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty sukses membukukan nama mereka dalam sejarah bulu tangkis India.
Pasangan ganda putra yang kini bertengger di peringkat ke-12 dunia tersebut belum lama ini telah berhasil menjuarai Thailand Open 2019.
Baca Juga: Lin Dan Ungkap Gelar Juara Dunia Paling Berarti dan Harapan di Basel
Kemenangan titel BWF World Tour Super 500 tersebut pun diraih mereka dengan menundukkan Juara Dunia 2018 sekaligus unggulan ketiga asal China, Li Junhui/Liu Yuchen.
Rankireddy/Shetty naik ke podium kampiun usai memenangi pertarungan tiga gim dengan skor 21-19, 18-21, 21-18.
Kiprah Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty pada Thailand Open 2019 saat itu semakin terasa istimewa.
Sebab sebelum memijak laga puncak mereka juga telah menyingkirkan Juara Dunia 2014 dari Korea Selatan, Ko Sung-hyun/Shin Baek-cheol, pada babak semifinal.
Selain itu, Rankireddy/Shetty juga menjadi salah satu pemupus harapan ganda putra Indonesia lantaran mengalahkan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto pada babak kedua.
Gaya bermain mereka memang cukup cepat.
Baik Rankireddy maupun Shetty, juga sama-sama memiliki postur tubuh yang menjulang tinggi.
Baca Juga: Persiapan Kejuaraan Dunia 2019, PV Sindhu Diminta Bermain Lebih Cerdas
Namun, mereka mengaku pernah mengalami kebuntuan kala dipaksa bermain di depan net.
Bahkan, Rankireddy/Shetty menganggap hal tersebut menjadi salah satu kelemahan mereka pada masa lalu.
"Kami berdua memang bermain cukup kuat, tetapi hanya untuk sebgaian lapangan saja. Kami sama-sama bingung harus bermain bagaimana di depan net," ujar Chirag Shetty, dikutip BolaSport.com dari Indian Express.
Kelemahan mereka itulah yang membuat eks pelatih ganda India, Tan Kim Her (yang kini telah mealtih ganda putra Jepang), sempat berpikir memisahkan Rankireddy dan Shetty.
"Pelatih Tan Kim Her pernah berkata kepada kami, bahwa tidak apa-apa jika tandem kami terhitung gagal. Kami dibebaskan untuk berpisah," kata Shetty.
Baca Juga: Kim Ji-hyun, Eks Pelatih Korsel yang Sampai Saat Ini Masih Kagumi Susy Susanti
"Namun, setelah diskusi tersebut, sesuatu justru terjadi. Kami justru terus terpompa untuk memulai semuanya dengan lebih baik lagi," ucap dia lagi.
Pada sisi lain, Rankireddy/Shetty tak mau gelar juara Thailand Open 2019 membuat mereka justru tampil terbebani pada turnamen-turnamen mendatang.
"Tekanan menjadi ganda putra India terbaik selalu ada dan ambisi untuk menang itulah yang menjadi masalah," ujar Satwiksairaj Rankireddy.
"Kami paham apa yang harus kami lakukan, berusaha untuk terus menerapkan permainan kami, tidak mengkhawatirkan perolehan skor, fokus pada startegi dan yang terpenting tidak marah dengan pasangan," ucap dia melanjutkan.
Baca Juga: Jelang Kejuaraan Dunia 2019, Presiden BAM Pacu Semangat Skuad Malaysia
"Shetty sendiri selalu tampil tenang, Dia tidak bereaksi apa-apa saat pertandingan bergulir," kata Rankireddy.
Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty bakal melanjutkan perjuangan mereka menuju Kejuaraan Dunia 2019.
Pada turnamen yang akan digelar pada 19-25 Agustus di Basel, Swiss, itu, mereka mendapat bye pada babak kesatu dan langsung menuju babak kedua.
Pada babak tersebut, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty yang diunggulkan di urutan ke-15 itu akan menunggu pemenang antara Bodin Isara/Maneepong Jongjit (Thailand) dan Alexander Dunn/Adam Hall (Skotlandia).
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Indian Express |
Komentar