BOLASPORT.COM - Rumput Liga Inggris sepertinya akan jadi makanan enak Teemu Pukki musim ini.
Liga Inggris MadLad adalah seri mingguan BolaSport.com yang membahas soal Premier League dan segala tetek bengek-nya. Baca seri lain Liga Inggris MadLad di tautan ini.
Teemu Pukki. Nama ini seperti jadi penghias utama beranda para pecinta Liga Inggris akhir pekan ini.
Bermain untuk tim promosi Norwich City tak menghentikan Teemu Pukki untuk membuat lapangan Liga Inggris seperti taman bermain baginya.
Tiga gol berhasil ia sarangkan saat bertemu dengan Newcastle United pada pekan kedua. Melengkapi catatan satu gol pekan lalu saat bersua Liverpool.
Ia kini jadi top scorer sementara Liga Inggris - label yang sebenarnya sangat prestisius jika saja ini bukan pekan kedua Premier League.
Belum lagi kicauan di sosial media para manajer Fantasy Premier League (FPL) karena menyesal meninggalkannya di bangku cadangan atau kecewa tak jadi membelinya.
Satu kalimat yang kemudian pantas diucapkan untuk mereka semua adalah: selamat datang di pesta kambing ala Teemu Pukki!
Baca Juga: Liga Inggris MadLad - Melihat Pep yang Perfeksionis dari Rambutnya
Siapa sebenarnya Teemu Pukki?
Pukki berasal dari Finlandia. Dalam Bahasa setempat, Pukki berarti kambing.
Bagi fan Norwich, tak hanya memang namanya berarti kambing, tetapi mungkin Pukki memang adalah GOAT alias greatest of all time.
Ia jadi pemain pertama Norwich yang bisa mencetak hat-trick di kasta teratas Liga Inggris dalam 26 tahun terakhir. Not bad, huh?
Hal ini sama sekali tak ada apa-apanya dibanding musim lalu. Pemain 29 tahun itu mencetak 29 gol dan membawa Norwich juara Divisi Championship.
"Tentu saja ini jadi salah satu laga terbaik saya selama di Inggris," ujar Pukki usai laga lawan Newcastle. "Hat-trick di Premier League, saya bahkan tak berani memimpikan ini beberapa tahun lalu."
Memang, seperti pegunungan es di Finlandia, karier Pukki memiliki banyak bebatuan kasar dan keras meski kemudian tertutupi oleh indahnya salju nan putih.
Di usia 18 tahun, Pukki sudah merasakan kegagalan dan jatuh ke jurang terdalam saat dibeli Sevilla dari klub kota kelahirannya, KTP. Ia tak berhasil berkembang di Spanyol.
Saat itu, bantuan sang ibu yang harus rela cuti bekerja setahun untuk menemani Pukki menetap di negeri Semenanjung Iberia itu juga seperti tak berarti apa-apa.
Baca Juga: Dikorbankan Juventus, Emre Can Pilih Bayern atau PSG?
Pukki sendiri mengatakan, kepindahan ke Spanyol itu terlalu cepat baginya yang masih muda dan belum tahu kejamnya dunia.
Ia kemudian hijrah ke Schalke 04 di Bundesliga sebelum kembali mengalami kegagalan saat membela Celtic di Liga Skotlandia. Besarnya tekanan dan harapan jadi penyebab, menurut Pukki.
Hal ini pula yang kemudian membuat banyak pihak ragu saat Norwich menggaetnya musim panas lalu.
Akan tetapi, Pukki sudah membuktikan diri. Empat musim bersama Brondby di Denmark sudah cukup membuatnya lebih dewasa dan siap bersaing di liga papan atas Eropa.
Stuart Webber, Direktur Olahraga Norwich, mengatakan bahwa ia sudah memantau Pukki enam tahun sebelum memboyongnya ke Carrow Road.
Tak hanya insting mencetak gol di depan gawang lawan, kemampuan Pukki untuk menyokong rekan-rekannya di lini depan membuatnya jadi penyerang sempurna Norwich arahan Daniel Farke.
Tim asuhan Farke memang dikenal sebagai tim yang bermain menyerang dengan tingkat kebersamaan tim yang tinggi. Sembilan assist berhasil diciptakan Pukki musim lalu.
"Saya berkembang 100 persen sebagai pemain di Norwich," tutur Pukki. "Saya bukan pemain malas, tetapi gaya bermain di sini membuat saya mau bekerja lebih keras untuk tim. Saya suka menjadi penyerang di tim ini."
Setelah musim lalu mengobrak-abrik divisi dua, kini giliran kasta teratas yang harus siap berpesta. Premier League sebagai salah satu pesta paling meriah di dunia siap jadi penggung Pukki untuk berdansa.
Bersiaplah untuk menyambut pesta kambing paling tajam di seantero Eropa. Seperti kata fan Norwich - No Pukki, No Party!
Baca seri Liga Inggris MadLad lainnya di tautan ini.
Editor | : | Thoriq Az Zuhri Yunus |
Sumber | : | BolaSport.com, Telegraph |
Komentar