BOLASPORT.COM - Misi besar diemban pebulu tangkis tunggal putra Denmark, Anders Antonsen, saat menjalani babak perempat final Kejuaraan Dunia 2019.
Anders Antonsen dijadwalkan bertanding melawan salah satu pemain legendaris China, Chen Long, di lapangan 1 St Jakobshalle, Basel, Swiss, Jumat (23/8/2019).
Duel mendatang bakal menjadi pertemuan ketujuh bagi Antonsen dan Chen.
Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2019 - Jonatan Christie Siapkan Strategi Khusus pada Laga Perempat Final
Sampai pertemuan keenam yang terjadi pada babak kesatu Singapore Open 2019, Chen masih mengungguli Antonsen dengan catatan 5-1.
Satu-satunya kekalahan yang ditelan Chen dari Antonsen terjadi saat mereka bertemu pada babak kedua French Open 2017.
Kala itu, Antonsen menang atas Chen dengan skor 15-21, 21-16, 21-16.
Menanggapi rekam jejak tersebut, Antonsen pun tak menampik bahwa Chen adalah sosok lawan yang sulit ditaklukkan.
Namun, justru karena itulah, Antonsen kian bertekad untuk mengalahkan Chen pada kesempatan kali ini.
"Dia (Chen Long) pemain yang sangat tangguh, dia juga lawan yang sulit saya kalahkan. Dia adalah legenda masa depan, Anda bisa sebut dia begitu," ujar Antonsen, dilansir BolaSport.com dari laman BWF.
"Dia punya banyak gelar juara, dia memiliki nama besar, dan tentu saja, lawan seperti inilah yang saya ingin kalahkan," kata Antonsen lagi.
Anders Antonsen datang ke Kejuaraan Dunia 2019 dengan status pemain unggulan kelima, sementara Chen Long berada dua setrip di atasnya.
Dalam perjalanannya menemui Chen, penampilan Antonsen bisa dibilang sangat menjanjikan.
Setelah mendapat walkover atas Kevin Cordon (Guetamala), juara Indonesia Masters 2019 itu kemudian mengalahkan Daren Liew (Malaysia) dan Kanta Tsuneyama (Jepang) melalui permainan dua gim.
Liew ditundukkan dengan skor 21-17, 21-13, sedangkan Tsuneyama yang berstatus unggulan ke-13 diatasi Antonsen dengan skor 23-21, 21-18.
Baca Juga: Jadwal Kejuaraan Dunia 2019 - Asa Juara Indonesia Tersemat pada 4 Wakil Tersisa
"Seharusnya saya menyelesaikan gim kesatu sekitar 10-15 menit lebih cepat ketimbang yang terjadi. Saya selalu berpikir gim itu milik saya, tetapi Tsuneyama adalah pekerja keras yang tidak pernah menyerah. Ini adalah pelajaran buat saya," ucap Antonsen.
"Pada akhirnya, saya berhasil mengatasi situasi itu. Situasi yang sangat ketat dan ada banyak ketegangan. Saya menyukai keberhasilan ini," kata pebulu tangkis berusia 22 tahun itu.
"Dalam laga ini, saya berhasil menunjukkan bahwa saya bagus dalam (menghadapi) situasi tersebut," tutur Antonsen lagi.
Baca Juga: Link Live Streaming Kejuaraan Dunia 2019 - Jonatan Christie Buka Perjuangan Skuad Merah Putih
Sementara itu, Chen Long tercatat sudah bertanding tiga kali.
Pertandingan terakhir yang dijalani Chen bahkan berlangsung sengit selama 1 jam 27 menit.
Meski begitu, peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 itu menunjukkan kelasnya dan memenangi laga atas Ng Ka Long Angus (Hong Kong) dengan skor 21-13, 17-21, 21-16.
Sebelumnya, Chen mengalahkan Vladmir Malkov (Rusia) dengan skor 21-14, 21-17 dan Lee Cheuk Yiu (Hong Kong) dengan skor 22-20, 21-14.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | BWF |
Komentar