BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putra China, Lin Dan, menolak menyerah demi mewujudkan impiannya bersaing pada Olimpiade Tokyo 2020.
Lin Dan sebelumnya sudah pernah tampil pada Olimpiade Athena 2004, Olimpiade Beijing 2008, Olimpiade London 2012, dan Olimpiade Rio 2016.
Dari empat penampilannya pada Olimpiade, Lin Dan merebut keping medali emas pada Olimpiade Beijing 2008 dan Olimpiade London 2012.
Belum lama ini, pebulu tangkis berusia 35 tahun tersebut gagal menambah koleksi gelar pada kejuaraan dunia setelah disingkirkan HS Prannoy (India) pada babak kedua dengan 21-11, 12-21, 21-7.
"Tujuan saya adalah mencapai Olimpiade Tokyo dan itu tidak berubah," kata Lin Dan seperti dilansir BolaSport.com dari The Star.
"Semua yang telah saya lakukan dan apa yang akan saya upayakan selama latihan dan kompetisi adalah usaha saya untuk lolos ke Tokyo. Mengetahui perjalanannya akan sangat sulit, saya akan berusaha sekeras yang saya bisa," tutur Lin Dan.
Menurut aturan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) suatu negara dapat memilih hingga dua pemain yang masuk dalam peringkat 16 besar dunia, pada 26 April 2020 untuk bersaing pada nomor tunggal di Tokyo.
Untuk itu, Lin Dan yang saat ini menduduki peringkat ke-17 dunia harus bisa menyalip rekan senegaranya, Shi Yuqi (ranking ke-3 dunia) dan Chen Long (peringkat ke-5).
Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2019 - Tunggal Putra Malaysia Wujudkan Mimpi Berjumpa Kento Momota
Jika tidak bisa, Lin Dan kemungkinan akan pensiun dan secara resmi mengakhiri era keemasan bulu tangkis yang dimulai pada awal 2000-an setelah Peter Gade (Demark), Taufik Hidayat (Indonesia), dan Lee Chong Wei (Malaysia).
Persaingan epik Lin Dan dengan Lee khususnya yang dimulai pada 2004 dalam 40 pertandingan, adalah salah satu yang terbesar dalam olahraga modern.
Ditanya tentang pergantian tunggal putra yang menduduki peringkat pertama dunia, suami dari Xie Xingfang ini menjawab dengan emosional.
"Banyak lawan datang dan pergi, saya masih berdiri di sini," ujar Lin Dan.
"Saya memiliki karier terpanjang di antara rekan-rekan saya, tetapi sayangnya saya sekarang harus bermain melawan banyak pesaing yang lebih muda dengan usia saya yang sekarang," aku Lin Dan.
Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2019 - Anthony Gagal Bertemu Jonatan pada Perempat Final
Dikenal sebagai pemain paling lengkap dalam masa jayanya, serangan ganas Lin Dan, perubahan kecepatan dramatis, dan pertahanan ketat semuanya menurun dalam beberapa tahun terakhir karena daya tahannya juga menurun.
Saat menjalani babak kedua Kejuaraan Dunia 2019, Lin Dan mengakui bahwa kondisi fisiknya menurun.
"Saya tidak memiliki energi yang cukup dalam pertandingan hari ini, terutama pada gim terakhir," kata Lin Dan.
"Saya bermain lebih baik pada gim kedua, tetapi pada gim ketiga saya hanya kehabisan energi. Beberapa pemain yang bermain jauh lebih awal dari saya kemarin akan memainkan pertandingan putaran kedua hari ini. Saya berharap bahwa penyelenggara dapat membuat jadwal lebih adil."
Karena spekulasi pensiunnya terus berputar, Lin Dan mengatakan bahwa dia belum memutuskan apakah akan bersaing pada Kejuaraan Dunia 2021.
Baca Juga: Rekap Hasil Kejuaraan Dunia 2019 - 4 Wakil Indonesia Melaju ke Perempat Final
"Saya belum memikirkannya. Saat ini, lolos ke Olimpiade Tokyo adalah hal yang paling penting arena saya belum mengumpulkan cukup poin di sini. Saya perlu mendapat hasil lebih baik pada China Open di Changzhou dan Hong Kong Open," tutur Lin Dan.
Lin Dan telah memenangkan 20 dari 32 pertandingan dan mengikuti 20 turnamen.
Tahun ini, Lin Dan baru merebut satu gelar pada Malaysia Open pada April lalu setelah mengalahkan rekan senegaranya, Chen Long, pada babak final.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | the star |
Komentar