Baca Juga: Komentar Max Verstappen Soal Penampilannya di Paruh Pertama Musim Ini
Hasilnya, sesuai analisis dari tes CFD, residu udara menjadi lebih sedikit sehingga mengurangi kehilangan downforce yang dialami mobil di belakang secara signifikan.
Itu artinya, seorang pembalap bisa lebih mudah untuk mendekati pembalap yang berada di depannya. Atau dengan kata lain, peluang overtaking (menyalip) yang lebih besar.
"Pada dasarnya, hasil CFD tepat," ujar Kepala Teknik Balapan Single-Seater FIA, Nikolas Tombazis, seperti dilansir BolaSport.com dari laman FIA.
"Ada 5-10 persen gangguan aliran udara, dibandingkan level saat ini sebesar 50 persen, meski hasilnya tergantung konfigurasi khusus yang diujikan dan sebagainya," imbuhnya.
Rolling into life
The 2021 #F1 car model was tested in the wind tunnel and discovered some promising findings pic.twitter.com/p3qz8bBAMj
— Formula 1 (@F1) August 22, 2019
Baca Juga: Hasil FP1 MotoGP Inggris 2019 - Quartararo Tercepat, Rossi Masih Inkonsisten
F1 masih akan melakukan pengembangan lanjutan untuk menemukan konsep mobil yang diinginkan sebelum menuntaskan regulasi baru itu pada Oktober mendatang.
Sementara tim-tim balap diperbolehkan menambah waktu uji coba untuk proyek mobil baru ini. Hasil uji coba itu nantinya akan dibagikan kepada FIA, F1, dan tim lainnya.
View this post on Instagram
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | fia.com |
Komentar