Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Raih 3 Kemenangan Beruntun, Liverpool Kudu Ingat Memori Kelam 1990-an

By Beri Bagja - Rabu, 28 Agustus 2019 | 05:45 WIB
Robbie Fowler dan pemain Liverpool lain merayakan gol ke gawang Arsenal pada Liga Inggris musim 1994-1995.
TWITTER.COM/90SFOOTBALL
Robbie Fowler dan pemain Liverpool lain merayakan gol ke gawang Arsenal pada Liga Inggris musim 1994-1995.

BOLASPORT.COM - Liverpool FC perkasa memuncaki klasemen sementara Liga Inggris dengan hasil sempurna. Namun, sejarah mengajarkan mereka agar tetap berpijak di tanah.

Liverpool menjadi satu-satunya tim yang membukukan rekor seratus persen dari 3 pekan perdana Liga Inggris 2019-2020.

Kontingen racikan Juergen Klopp memborong 3 kemenangan beruntun atas Norwich 4-1, Southampton 2-1, dan Arsenal 3-1.

Si Merah nangkring di posisi teratas dengan koleksi 9 poin sebagai pemuncak klasemen soliter.

Start gemilang bisa bikin suasana tim riang. Namun, ada baiknya jangan kepalang senang terus.

Ada catatan bahwa tim yang mampu mencatatkan 3 kemenangan dalam 3 partai perdana tidak selalu dijamin bakal juara di akhir musim Premier League.

Fakta itu dipersempit menjadi pengalaman sejak 2012, di mana cuma Chelsea yang mampu mewujudkannya jadi trofi pada musim 2014-2015 dan 2016-2017.

Pada start Liga Inggris 2014-2015, The Blues mengalahkan Burnley 3-1, Leicester 2-0, dan Everton 6-3, bahkan sampai 4 pertandingan beruntun.

Mereka pun jadi juara di akhir musim bersama Jose Mourinho.

Pada 2016-2017, Chelsea memulai musim dengan kemenangan atas West Ham 2-1, Watford 2-1, dan Burnley 3-0.

Ujungnya, Si Biru kembali jadi kampiun, kali ini dengan Antonio Conte sebagai komandan di balik tuas ruang kepelatihan.

Liverpool juga kudu mengambil pelajaran soal tahan menahan euforia pada pekan-pekan awal.

Robbie Fowler saat memperkuat Liverpool musim 1994-1995.
TWITTER.COM/EL_KLOPPISMO
Robbie Fowler saat memperkuat Liverpool musim 1994-1995.

Sejarah memperlihatkan kiprah hebat The Reds pada awal musim 1993-1994 dan 1994-1995 tidak menjamin apa-apa di akhir kompetisi.

Saat itu Liverpool juga sukses mengawali Liga Inggris dengan catatan 3 kemenangan beruntun, tapi jeblok di akhir-akhir.

Baca Juga: Hasil Piala AFC 2019, Penjebol Gawang Indonesia di Piala AFF Loloskan Hanoi FC ke Final

Pada 1993-1994, tiga kemenangan The Reds pada start kompetisi diraih atas Sheffield Wednesday 2-0, QPR 3-1, dan Swindon Town 5-0.

Mereka tersungkur di partai keempat saat menjamu Tottenham (1-2).

Sejumlah gejolak pun terjadi. Kemudi kepelatihan terlibat suksesi dari Graeme Souness ke Roy Evans pada medio kompetisi.

Ujung-ujungnya, The Reds gagal mempertahankan konsistensi dan finis di peringkat ke-8 Premier League, babak III Piala FA, serta babak IV Piala Liga.

Semusim berikutnya atau di periode penuh Evans, start gemilang terulang dengan hasil akhir yang mengalami peningkatan, tetapi tidak begitu cemerlang.

Momen ketika tendangan sudut yang dilakukan oleh Trent-Alexander Arnold berujung gol melalui Joel Matip pada laga antara Liverpool dan Arsenal di Stadion Anfield, Sabtu (24/8/2019).
TWITTER.COM/PREMIERLEAGUE
Momen ketika tendangan sudut yang dilakukan oleh Trent-Alexander Arnold berujung gol melalui Joel Matip pada laga antara Liverpool dan Arsenal di Stadion Anfield, Sabtu (24/8/2019).

Pekan pertama EPL 1994-1995, Liverpool menggebuk Crystal Palace 6-1.

Kemudian dilanjutkan dengan kemenangan 3-0 atas Arsenal yang diwarnai hat-trick kilat Robbie Fowler dalam interval 4 menit, 35 detik saja.

Dengan komposisi musuh yang nyaris sama dengan musim ini, The Reds kala itu memukul Southampton 2-0 pada pekan ketiga. Bagaimana cerita akhirnya?

Liverpool finis keempat di klasemen Liga Inggris, ronde keenam Piala FA, tapi menjuarai Piala Liga 1994-1995.

Kata kuncinya adalah konsistensi. Memori buruk bisa dihindari jika Mohamed Salah cs menjaga momentum positif awal musim hingga pengujung kompetisi.

Sebagai komparasi kekinian, Man City "hanya" membukukan 7 poin dari 3 partai awal musim lalu atau minus 2 angka dari torehan Liverpool musim ini.

Namun, kunci yang dipegang The Citizens ialah cara untuk melesat di saat para rival sedang kendur.

Manchester City juara Liga Inggris 2018-2019.
TWITTER.COM/PREMIERLEAGUE
Manchester City juara Liga Inggris 2018-2019.

Hal itu terutama dilakukan pada 14 pekan terakhir, di mana Man City sukses memenanginya secara beruntun hingga menjadi kampiun di ujung kompetisi.

Di lain pihak, start Liverpool musim lalu sebenarnya lebih baik dari Man City dengan torehan kemenangan beruntun hingga pekan keenam.

Akan tetapi, awalan yang mengesankan saja tak cukup sebagai modal juara di akhir musim dengan selisih satu angka saja dari Man City.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Beri Bagja
Sumber : liverpoolecho.co.uk, Premierleague.com, Opta Joe
REKOMENDASI HARI INI

Sempat Kewalahan Saat Latihan Fisik, Bek Timnas Indonesia Beberkan Pesan Shin Tae-yong

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Fulham
12
18
10
Newcastle
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
13
17
10
Empoli
13
16
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136