BOLASPORT.COM - Project Leader Yamaha, Takahiro Sumi, akhirnya menanggapi keluhan yang sering dilontarkan para rider Yamaha, terutama Valentino Rossi, dalam beberapa tahun terakhir.
Valentino Rossi dan Maverick Vinales terhitung sering melontarkan komentar negatif terkait performa motor YZR-M1 yang mereka tunggangi.
Terakhir, Rossi angkat bicara soal respons tim Yamaha yang lambat dalam menanggapi sarannya perihal carbon fiber swingarm.
Baca Juga: Malaysia Fokus PikirkanMedali Emas SEA Games daripada Olimpiade Tokyo 2020
Butuh waktu dua setengah tahun bagi pabrikan asal Jepang itu untuk merealisasikan permintaan The Doctor untuk memperbaiki sektor akselerasi dan elektronik motor Yamaha.
Menanggapi berbagai keluhan tersebut, project leader Yamaha, Takahiro Sumi, pun mengakui memahami permasalahan yang dikeluhkan Rossi dan Vinales.
"Kami memang tidak tampil seperti yang diharapkan. Kami sudah mengembangkan motor sejak musim lalu, tetapi tidak memberikan hasil yang sama pada semua pembalap di semua trek," tutur Sumi, dilansir BolaSport.com dari SpeedWeek.
"Masalah terbesar kami adalah soal top speed. Pada sektor itulah kami harus melakukan pembenahan di sisa musim ini," ujar Sumi lagi.
Sumi juga menuturkan pendapatnya mengenai performa naik-turun Rossi dan Vinales pada musim ini.
Baca Juga: Liew Daren Siap Manfaatkan Absennya Shi Yuqi pada China Open 2019
"Valentino (Rossi) mengawali musim ini dengan cukup baik. Namun, sayangnya kami belum dapat menemukan solusi untuk memperpanjang umur ban belakang motornya," ujar Sumi.
"Sebaliknya, Maverick (Vinales) gagal menyuguhkan performa yang konsisten sejak awal musim."
"Dia baru mulai bagus saat membalap di Barcelona, dan mulai menemukan permainan terbaiknya saat menjadi juara di Belanda," kata dia menjelaskan.
Lebih lanjut, Sumi menjelaskan mengenai hal-hal yang menjadi fokus pengembangan motor Yamaha saat ini.
"Sangat sulit untuk dapat mengembangkan motor yang cepat sekaligus mudah dikendarai," ucap Sumi.
"Walaupun motor kami tidak pernah menjadi yang terkuat dalam hal tenaga, tetapi kami selalu mencoba untuk meningkatkan sektor top speed."
Baca Juga: FIA Buka Investigasi terkait Insiden yang Menewaskan Anthoine Hubert
"Saya juga ingin tahu mengapa para rider selalu kesulitan untuk membalap di sirkuit yang menawarkan sedikit daya cengkeram."
"Tujuan kami adalah mengembangkan motor yang mudah dikendarai, tetapi juga bagus dalam akselerasi," tutur Sumi lagi.
Step by step ????
— Monster Energy Yamaha MotoGP (@YamahaMotoGP) August 26, 2019
The Misano Test is next ????#MonsterYamaha | #MotoGP | #BritishGP | #VR46 | #MV12 | @MotoGP pic.twitter.com/iGuTG7tnQA
Dalam beberapa musim terakhir, tim Yamaha seakan tenggelam di balik bayang-bayang superioritas Honda dan pembalap andalan mereka, Marc Marquez.
Terakhir kali pembalap Yamaha mampu meraih gelar juara dunia MotoGP adalah pada musim 2015.
Saat itu, Jorge Lorenzo yang masih membela Yamaha keluar sebagai kampiun dunia.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Speed Week |
Komentar