BOLASPORT.COM - Bisnis telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari olahraga dewasa ini. Pun demikian dengan MotoGP, salah satu olahraga terpopuler di muka bumi.
Olahraga telah terbukti bisa menjadi salah satu magnet terbesar bagi perusahaan-perusahaan raksasa untuk mempromosikan produknya.
Termasuk ajang balapan MotoGP. Perubahan tampilan motor, atau kostum pembalap, dari polos menjadi ramai bak papan reklame menjadi indikasinya.
Hubungan mutualisme ini memang tidak terhindarkan. Sebab, di sisi lain, tim juga berlomba-lomba untuk meningkatkan mutu demi bisa bersaing memperebutkan posisi tertinggi.
Baca Juga: US Open 2019 - Punya Pacar Bantu Elina Svitolina Naikkan Performa
Bujet untuk menjalankan sebuah tim balap di MotoGP sendiri bisa dibilang tidak main-main besarnya.
Dalam wawancara dengan Crash.net pada 2017, pemilik tim Forward Racing, Giovanni Cuzari, menyebut bahwa setiap tahun timnya bisa menghabiskan 2,5 juta euro (39 miliar rupiah).
Itu baru di kelas Moto2. Sementara di kelas MotoGP, angkanya akan jauh lebih tinggi.
Kepada Bike Sport News, kepala tim Pramac Racing, Francesco Guidotti, bahkan menyebut dana 4 juta euro (Rp62 miliar) hanya untuk menyewa empat motor balap Ducati tahun 2015 saja (dua motor per pembalap).
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | bikesportnews.com, crash.net, gpone.com |
Komentar