"Waktu itu saya memenangi enam balapan namun gagal finis pada enam balapan yang lain."
"Pada akhirnya, saya sadar bahwa untuk bisa memenangi setiap kejuaraan saya harus menunjukkan penampilan yang konsisten," tutur Marquez membeberkan rahasianya.
Baca Juga: Neymar Ngamuk karena Tak Jadi Dijual ke Barcelona
History came alive today at @ttcircuitassen. 60 years of fighting at the front! ????@marcmarquez93 extends his championship lead after a spirited battle #DutchGP pic.twitter.com/KKNkII4lNa
— Repsol Honda Team (@HRC_MotoGP) June 30, 2019
Sebelum musim 2019, Marquez memang dikenal sebagai rider yang sering jatuh ketika sedang membalap.
Pembalap yang baru berusia 26 tahun ini bisa jatuh lebih dari 20 kali dalam satu musim kompetisi.
Namun, pada musim ini, Marquez membuktikan bahwa dia bisa memperbaiki kesalahannya dan menyuguhkan performa yang lebih stabil.
Selain kosistensi, Marqueez juga menyebut satu hal lagi yang menjadi kunci kecemerlangannya musim ini, yaitu daya juang.
"Saya baru berusia 26 tahun tapi saya sudah membalap di MotoGP selama 6 tahun," kata Marquez.
"Semangat saya masih sama dengan empat tahun yang lalu, bahkan mungkin lebih besar."
"Saya tidak bisa lagi hanya menjadi lebih kuat. Saya harus berjuang sampai batas kemampuan saya."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | tuttomotoriweb.com |
Komentar