"Ayahnya memberi tahu saya bahwa saya harus melihatnya, dan untung saya melihatnya (Vinicius-red)," ujar Cacau.
"Dia sangat berbeda, dia tidak memiliki uang, dengan kualitasnya, dia ingin pengecualian,"
"Keluarganya sangat sederhana, dan saya mengerti ini adalah sebuah pertanda," ujar Cacau menambahkan.
Kelebihan Vinicius dalam sepak bola menjadi nilai lebih.
Baca Juga: Masih Ada Messi, Presiden Liga Spanyol Ingin Ronaldo Kembali
Sehingga masalah keuangannya bisa tertutupi karena kemampuannya tersebut.
Dari sekolah sepak bola tersebut, bakat Vinicius diendus tim besar Brasil, Flamengo.
"Kami tahu cepat atau lambat, dia akan segera menapaki kariernya, dia berusia 10 tahun kala itu dan ditakdirkan menjadi pemain profesional," ujar Cacau.
"Flamengo selalu menginginkannya, ini sulit karena jarak rumahnya dari tempat latihan sejauh 145 kilometer dan harus beberapa kali berganti bus, tapi itu tidak masalah karena hanya sepak bola yang ada di kepalanya," ujar Cacau menambahkan.
Kesuksesan Vinicius dipanggil ke skuat timnas Brasil membuat Cacau yang merupakan pelatih pertama Vinicius kembali dikenang.
Meski sempat kekurangan pada awal kehidupannya, kini Vinicius menapaki karier bersama salah satu tim terbaik dunia, Real Madrid.
Editor | : | Pradipta Indra Kumara |
Sumber | : | as.com |
Komentar