BOLASPORT.COM - Para corner men adalah bagian tak terpisahkan dari seorang atlet seni bela diri campuran (Mixed Martial Arts) profesional.
Sebagai bagian dari tim, mereka berhak berada di pojok ring selama pertandingan berlangsung untuk memberi saran atau bantuan bagi sang petarung.
Ada beberapa istilah untuk mendefinisikan fungsi para anggota tim, seperti trainer, corner man, dan cut man.
Biasanya, istilah corner man merujuk pada tugasnya yang terkait langsung dengan atlet yang bertanding.
Baca Juga: VIDEO - Virgil van Dijk Sundul Angin Saat Coba Blok Gol Pembuka Jerman
Sering merangkap sebagai pelatih, para corner man memang memiliki tugas-tugas penting.
Fungsi utama corner man adalah menolong petarung, baik dalam persiapan di locker room, selama pertandingan di ring, maupun seusai laga.
Tiga atlet ONE Championship Indonesia, Anthony "The Archangel" Engelen, dari divisi featherweight, Rudy "The Golden Boy" Agustian, dari divisi flyweight, dan Eko Roni Saputra dari divisi strawweight, berbagi pandangan tentang para corner man.
Mengapa penting bagi seorang petarung profesional untuk memiliki corner man yang baik?
Anthony sangat menggarisbawahi fungsi penting corner man.
"Seorang corner man tidak hanya mengurus atlet selama pertandingan. Mereka memberi nasihat atau memberi motivasi semangat jika diperlukan, serta merencanakan strategi tanding," kata Anthony Engelen seperti dikutip BolaSport.com dari ONE Championship.
"Namun, corner man juga berperan dalam persiapan sebelum tanding. Mereka membantu atlet untuk menangani perlengkapan, mengawasi jadwal-jadwal latihan atau mencarikan makanan sesuai pola diet."
"Secara keseluruhan, ini adalah tim support seorang petarung di dalam dan luar laga," ucap Anthony lagi.
Baca Juga: VIDEO - Gol Bocah Ajaib Belanda yang Permalukan Jerman di Kandang Sendiri
Rudy Agustian pun menyoroti pentingnya kehadiran corner man.
"Sangat perlu. Corner man tidak hanya sebatas memberi minum dan membantu membawa barang saat fight," ujar petarung dari Golden Boy Muay Thai Camp ini.
"Mereka bertugas mengingatkan akan game plan dan teknik yang harus diterapkan."
"Mereka perlu memotivasi fighter saat laga. Bagusnya adalah jika seorang corner man juga pelatih dan rekan sparring karena ia sudah mengerti mental, fisik, dan skill serta kebiasaan sang fighter."
"Mereka juga memiliki chemistry yang bisa meningkatkan kepercayaan diri para fighter," tutur atlet dengan disiplin disiplin dasar muay thai ini.
Eko Roni Saputra juga menyuarakan pentingnya keberadaan dan keselarasan corner man dengan atlet.
Bagi Eko, harus ada ikatan batin tersendiri antara atlet dan corner man karena mereka adalah yang paling mengetahui kebutuhan dan keadaan atlet saat berlaga.
"Keberadaannya sangat penting karena corner man itu harus satu hati dengan fighter agar corner man bisa memberikan strategi pada saat dalam ring," kata atlet yang tergabung dalam sasana Evolve ini.
Lalu, apa saja kemampuan wajib dari para corner men?
Anthony menekankan pentingnya pengalaman sebagai seorang profesional.
"Pertama, mereka harus punya pengalaman sebagai corner man karena tidak semua orang bisa menjalani ini. Anda mungkin saja seorang pelatih yang baik, tetapi belum tentu bisa menjadi corner man yang baik," ujar Anthony Engelen.
"Corner man harus memiliki kemampuan mengamati hal-hal yang dilakukan maupun luput dilakukan sang petarung dan harus memberi nasihat berdasarkan pengamatannya."
"Ia harus bisa melakukan penilaian dan memberi keputusan dalam waktu singkat."
"Corner man pun harus sangat mengenali petarungnya karena walaupun sudah punya kemampuan yang baik, seorang corner man harus mampu memutuskan strategi sesuai dengan karakter fighter yang didukungnya," tutur atlet yang bernaung di Bali MMA ini.
Senada dengan Anthony, Rudy pun setuju bahwa corner man harus sangat mengerti game plan petarungnya.
"Mereka juga harus mengenali gaya main lawan, mengingatkan kekurangan, dan apa yang harus dilakukan. Corner man juga memotivasi saat fight, baik itu sebelum laga atau saat break antar ronde," kata Rudy Agustian.
"Motivasi yang kuat akan membuat fighter tampil lebih kuat juga," kata atlet yang menghadapi Chan Rothanadi dalam ajang ONE: For Honor di Jakarta pada Mei lalu.
Pandangan agak berbeda datang dari Eko Roni Saputra.
"Menurut saya, corner man itu lebih ke sosok pelatih dan teman yang lebih berpangalaman," ujar Eko Roni Saputra.
"Selain itu, mereka bisa memberikan masukan sebagai orang yang selalu memberikan motivasi," tutur petarung yang tumbuh di Samarinda tersebut.
Bagaimana para atlet ONE Championship merekrut para corner man?
"The Golden Boy" menyerahkan pilihan corner man pada lingkungan terpercaya.
"Kalau saya, akan lebih memilih pelatih sendiri dan rekan satu sasana, serta orang-orang lingkungan terdekat," kata Rudy Agustian.
"Mereka mesti bisa memotivasi saya dan membuat saya percaya diri, membangkitkan 'beast' dalam diri saya."
"Mereka juga akan jadi rekan sparring saya sebelum fight, seperti untuk padding, ground drill, takedown drill, maupun teknik lain yang memang sudah direncanakan," ucap atlet yang merintis bisnis Hey Koffee ini.
Respons yang mirip pun datang dari Eko Roni Saputra.
"Tidak ada pemilihan pribadi. Semua personil berasal dari tim yang kemudian memilih siapa yang mau atau akan menjadi corner man saya," ujar atlet dengan disiplin awal gulat ini, yang masih berkompetisi di Asian Games 2018 lalu.
Apa pengalaman paling terkenang bersama para corner man masing-masing?
Anthony teringat pengalaman menghadapi A.J. "Pyro" Lias Mansor di ajang ONE: Quest For Power pada Januari 2017 di Jakarta.
"Saya cukup terkesan dengan ukuran fisik lawan sehingga tidak ingin bertarung dalam jarak terlalu dekat," kata Anthony Engelen.
"Kami mulai saling bergerak dan melontarkan serangan, saat pelatih sekaligus corner man saya berseru bahwa A.J. bertarung dengan tempo pelan."
"Saya pun mengamati dan menyadari hal ini, tempo lawan bahkan lebih pelan dari yang kami duga."
"Pada suatu kesempatan, pelatih saya meminta saya melakukan right upper cut dan mengombinasikannya."
"Saya lakukan persis seperti yang diminta dan hasilnya adalah kemenangan knockout perdana saya," ucap Anthony lagi.
Baca Juga: Hasil Kualifikasi Euro 2020 - Debut, Bocah Ajaib Belanda Tenggelamkan Jerman
Rudy Agustian pun berbagi kisah paling terkenang dari atas ring.
"Pernah dalam salah satu fight, corner man saya selalu berteriak hingga suaranya sangat jelas terdengar, bahkan sampai masuk rekaman pertandingan," ujar Rudy Agustian.
"Nah, ada beberapa kata-kata corner man itu yang lucu dan terekam microphone kamera."
"Saya pernah juga punya corner man yang agak-agak 'gesrek'."
"Ia itu bisa joget-joget sendiri saat mengiringi masuk arena pertandingan, sambil berteriak-teriak untuk menyemangati kami semua," tutur Rudy menambahkan.
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | onefc.com |
Komentar