BOLASPORT.COM - Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, angkat bicara soal ide mengubah nama program audisi umum beasiswa bulu tangkis yang dilarang KPAI.
Keputusan PB Djarum untuk menghentikan program audisi umum beasiswa bulu tangkis menyusul desakan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) masih menimbulkan polemik.
Sebelumnya, KPAI meminta Djarum untuk tidak menggunakan nama produknya untuk semua kegiatan audisi karena ada temuan kasus eksploitasi anak.
Langkah KPAI tersebut berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
Baca Juga: Ketua KOI Ingin Satukan Persepsi PB Djarum dan KPAI
Hal itu seperti diungkapkan Ketua KPAI, Susanto, kepada wartawan, Minggu (8/9/2019), seperti dilansir BolaSport.com dari Kompas.com.
"Peraturannya telah melarang bahwa perusahaan rokok dalam menyelenggarakan kegiatan dilarang menampilkan logo, merek, atau brand image produk tembakau," ucap Susanto.
Menilik ke belakang, ini bukan pertama kali Djarum tersandung kasus pelarangan iklan rokok pada ajang bulu tangkis.
Saat Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) melarang perusahaan rokok beserta produknya menjadi sponsor kejuaraan per 2014, Djarum mundur sebagai sponsor utama Indonesia Open.
Baca Juga: Audisi PB Djarum berhenti, Legenda Bulu Tangkis Khawatirkan Proses Regenerasi
Sejak 2014 sampai 2019, Indonesia Open secara bergantian mendapat sokongan dana dari BCA (bank) dan Blibli (situs jual beli online), yang memiliki hubungan dengan Djarum.
Lantas, apakah langkah yang sama bisa diambil untuk menyelesaikan masalah penggugatan Audisi Umum Beasiswa Djarum Bulu Tangkis oleh KPAI?
Kepada Kompas.com, Program Director Bakti Olahraga Djarum Foudation, Yoppy Rosimin, menyatakan tidak mau beranda-andai dengan gagasan tersebut.
Bagi Yoppy, Djarum Foundation bukan produk rokok seperti Djarum.
Baca Juga: Djarum Foundation Sayangkan Audisi Beasiswa Bulu Tangkis Berakhir
Dia memberi contoh dari sikap BWF yang tidak mempermasalahkan adanya papan iklan Djarum Foundation di ajang Indonesia Open.
"Itu berarti BWF tidak mempermasalahkan," ujar Yoppy.
Yoppy justru menyerahkan keputusan mensponsori event audisi umum beasiswa bulu tangkis kepada pihak BCA ataupun Blibli.
"Atau silahkan saja kalau ada BUMN mana yang mau," ujar Yoppy menambahkan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Audisi Djarum Dilarang, Bagaimana Kalau Diubah Audisi BCA atau Blibli?"
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar