BOLASPORT.COM - Polemik antara PB Djarum dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) berujung dengan peniadaan Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis untuk tahun 2020.
Kepastian tersebut diperoleh seusai Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin merilis pernyataan resmi pada Sabtu (7/9/2019).
Seperti diberitakan Bolasport.com sebelumnya, keputusan ini diambil menyangkut klaim KPAI yang menyatakan bahwa ajang audisi tersebut memanfaatkan anak-anak untuk mempromosikan merek Djarum.
Seperti yang diketahui, brand Djarum memang identik dengan produk rokok.
Sementara itu, PB Djarum juga memastikan bahwa rangkaian Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis yang sudah dijalankan pada musim ini akan terus dilanjutkan.
Adapun Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis tak pernah absen digelar pada setiap tahunnya sejak tahun 2006.
Kegiatan ini merupakan program rutin Bakti Olahraga Djarum Foundation untuk menjaring calon bintang bulu tangkis masa depan.
Namun, jika ditarik lebih jauh, PT Djarum sendiri sudah menunjukkan perhatiannya pada kemajuan bulu tangkis Indonesia sejak berdirinya PB Djarum pada tahun 1969.
Baca Juga: Link Live Streaming Irlandia Utara Vs Jerman - Musuh Kuat Der Panzer
Dalam jangka waktu 50 tahun, banyak atlet bulu tangkis alumni PB Djarum yang telah mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
Berikut ini 5 nama alumni PB Djarum yang sudah berhasil meraih prestasi di tingkat dunia.
Liem adalah legenda bulu tangkis kelahiran Kudus yang mendunia pada dekade 1970 hingga 1980.
Mantan pemain yang kini berusia 63 tahun ini pernah meraih berbagai gelar bergengsi, mulai dari Asian Games (1978), All England (1978, 1979, 1981), hingga Thomas Cup (1976, 1979, 1984).
Liem juga dikenal sebagai pemain yang mempopulerkan teknik jumping smash, yang hingga saat ini menjadi senjata pamungkas para atlet bulu tangkis.
2. Ardy B. Wiranata
Legenda bulu tangkis Indonesia yang kini menjadi pelatih di Kanada ini merupakan pemain yang berprestasi pada awal dekade 1990-an.
Capaian tertinggi Ardy adalah medali perak Olimpiade yang diraihnya di Barcelona pada tahun 1992.
Selain itu, pemain kelahiran Jakarta ini juga pernah meraih dua gelar juara Thomas Cup pada tahun 1994 dan 1996.
Istri dari Susy Susanti ini adalah peraih medali emas Olimpiade 1992 Barcelona dan juga juara Thomas Cup tahun 1994 dan 1996.
Ayah dari tiga orang anak ini kini lebih dikenal sebagai pengusaha dan pemilik merek dagang Astec yang memproduksi raket bulu tangkis.
4. Yuni Kartika
Walaupun kini lebih dikenal sebagai penyiar, Yuni ternyata juga pernah menjadi atlet bulu tangkis yang mengharumkan nama Indonesia.
Wanita berusia 46 tahun ini pernah menjadi juara Uber Cup tahun 1994 untuk kategori beregu.
Haryanto adalah pemain elite dunia pada pertengahan dekade 1990-an.
Pemain yang terkenal dengan julukan "Smash 100 Watt" ini adalah juara dunia bulu tangkis pada tahun 1995.
Haryanto juga merupakan pengoleksi tiga gelar juara Thomas Cup yang diraihnya pada tahun 1994, 1996, dan 1998.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | PB Djarum |
Komentar