BOLASPORT.COM - Johann Zarco mengubah pandangannya soal posisi pembalap penguji di MotoGP. Menjadi seorang test rider kini menjadi prioritas Zarco.
Johann Zarco masih belum mendapat titik terang soal masa depannya setelah memutus kontrak dengan KTM pada akhir musim ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, Johann Zarco memilih tidak melanjutkan masa baktinya bagi KTM akibat frustrasi dengan performa buruk yang dialaminya.
Kontrak Zarco dengan KTM sejatinya berlangsung dua tahun sampai 2020, namun kedua pihak sepakat kerja sama tersebut diakhir setelah MotoGP musim 2019 usai.
Baca Juga: Tim Super SRT di Sepang 8 Hours: Murid Rossi dan Pemenang Superbike Keturunan Indonesia
Johann Zarco awalnya mengindikasikan akan kembali ke Moto2, ajang yang telah dimenanginya dua kali. Kini, dia tergiur untuk mengisi posisi pembalap penguji bagi tim MotoGP.
Test rider memang berhak atas jatah wildcard untuk tampil dalam beberapa balapan. Akan tetapi, posisi itu bisa menjauhkan Zarco dari harapannya tampil reguler di balapan MotoGP.
Saat ini tidak ada pembalap penguji yang mendapat kesempatan untuk menjadi pembalap utama.
Johann Zarco kemudian membela diri dengan menyebut bahwa dirinya memiliki faktor yang membedakannya dengan pembalap penguji lain.
Baca Juga: Jadi Korban Manuver Agresif, Hamilton Ingin Minta Penjelasan Leclerc
"Karena saya menjadi pembalap penguji bukan karena pensiun," kata Zarco, dilansir BolaSport.com dari Motorsport.
"Saya ingin kembali lebih kuat, memberikan diri saya kesempatan dengan motor yang kompetitif," ucapnya melanjutkan.
Keinginan untuk menunjukkan potensinya membuat Zarco yakin bahwa dia bisa membawa motor tunggangannya menuju batas yang lebih tinggi.
"Memang cara itu terkadang tidak cocok untuk mengembangkan motor, tetapi bisa menjadi daya tarik saya untuk beberapa pabrikan," sambung Zarco.
Baca Juga: The Rock Siap Kabulkan Permintaan soal Sabuk 'Abal-abal' di UFC 244
Jatah wildcard akan dimaksimalkan Zarco sebagai cara mempromosikan diri kepada tim-tim balap di kelas para raja. Dibantu dengan filosofi "The Power of Kepepet", kata dia.
"Seperti sebuah kesempatan terakhir, situasi ini bisa mendorong pembalap untuk menjadi cepat," ucap pria berusia 29 tahun itu menambahkan.
Johann Zarco sendiri baru mengumpulkan 22 poin dalam 12 seri yang dilakoni. Posisi finis terbaik Zarco bareng pabrikan Austria tersebut adalah urutan ke-10.
Sementara bareng Yamaha Tech3 pada 2017-2018, Zarco sanggup tiga kali meraih podium di setiap musim dan menempati posisi enam di klasemen akhir.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | motorsport.com |
Komentar