BOLASPORT.COM - Legenda sepak bola Argentina, Diego Maradona, menjalani debut yang suram bersama klub asuhannya yang baru, Gimnasia La Plata.
Diego Maradona memulai kiprah sebagai pembesut klub asal negara kelahirannya, Gimnasia La Plata, pada ajang Superliga Argentina, Minggu (15/9/2019) malam WIB.
Klub berjulukan El Lobo (Serigala) itu menjamu Racing Club, juara bertahan kasta teratas Liga Argentina yang tak lain adalah tim asuhan Maradona pada 1995.
Kehadiran Maradona di La Plata memang memancing antusiasme tinggi suporter sejak peresmiannya sebagai pelatih baru.
Mulai dari sesi perkenalan hingga latihan perdana, ribuan fan berjubel ingin menyaksikan bagaimana tim kesayangan mereka diasuh Sang Dewa Sepak Bola Argentina.
- Baca Juga: 5 Hal yang Bikin Cristiano Ronaldo Menangis, Nomor 3 Paling 'Nyesek'
- Baca Juga: Diego Maradona Turun Gunung Latih Klub Dasar Klasemen Liga Argentina
- Baca Juga: Awas, Start Sempurna Inter Milan di Liga Italia Bukan Jaminan Apa-apa
Sebelum laga kontra Racing, Maradona menyapa fan di tribune sambil berbicara dan menepuk-nepuk dada tanda kebanggaan.
Namun, pertandingan berakhir antiklimaks bagi sang legenda.
Gimnasia takluk 1-2 dari Racing Club akibat gol-gol Diego Gonzalez dan Federico Zaracho yang hanya terbalas sekali oleh torehan Matias Garcia.
Seusai laga, Maradona menungkapkan penyesalan atas hasil negatif tersebut.
"Sungguh perih rasanya karena saya pikir juara Argentina tidak lebih baik daripada kami. Namun, mereka punya pemain-pemain berkualitas yang bisa mengendalikan bola," katanya, dikutip BolaSport.com dari Goal.com.
Akibat kekalahan di partai debut Maradona, La Plata belum beranjak dari dasar klasemen dengan catatan hanya satu poin dalam 6 partai awal musim ini.
Padahal, pada permulaan kedatangannya, Maradona berjanji akan membawa El Lobo selamat dari degradasi.
Setidaknya, perjuangan mereka masih panjang karena musim baru memasuki laga keenam.
- Baca Juga: Cetak 5 gol dalam 1 Laga, Pemain Buangan Arsenal Kalahkan Ronaldo hingga Romario
- Baca Juga: Ucapan Lionel Messi yang Bikin Anaknya Marah
Diego Maradona, 58 tahun, meneken kontrak untuk menukangi Gimnasia La Plata hingga akhir musim Superliga Argentina 2019-2020.
Bagi kapten tim juara Piala Dunia 1986 itu, melatih Gimnasia merupakan pekerjaan baru di balik kemudi sejak mundur dari klub Meksiko, Dorados, Juni lalu.
Maradona ketika itu mundur dengan alasan kesehatan setelah gagal membawa Dorados promosi ke Liga Utama Meksiko.
Tugas Maradona di Gimnasia tidak mudah karena diharapkan membawa klub tersebut keluar dari dasar klasemen Superliga Argentina.
"Bintang sepak bola dunia Diego Maradona adalah pelatih baru Gimnasia," tulis pernyataan resmi klub bernama lengkap Club de Gimnasia y Esgrima La Plata saat pengumuman pertama.
Sang legenda juga menyambut perjalanan baru dengan semringah disertai ekspresinya yang ceria.
"Saya sangat bahagia menjadi pelatih Gimnasia. Saya ingin berterima kasih kepada Presiden Klub, Gabriel Pellegrino, atas kesempatan ini dan mengatakan kepada semua fans bahwa kami akan bekerja dengan hati dan jiwa untuk El Lobo," katanya dalam Instagram.
Bagi Maradona, Gimnasia La Plata ialah klub keenam yang dilatihnya.
Selain menukangi klub, ia pernah menangani timnas Argentina pada 2008-2010.
Maradona membawa Tim Tango hingga perempat final Piala Dunia 2010.
Namun, bertolak belakang dengan karier gemerlap di masa lalu sebagai pemain, perjalanan sang legenda di dunia racik strategi tak mentereng.
Berikut rekam jejak karier melatih Diego Maradona
- Textil Mandiyu (Oktober 1994 - Desember 1994)
- Racing Club (Januari 1995 - Maret 1995)
- Argentina (Oktober 2008 - Juli 2010)
- Al-Wasl (Mei 2011 - Juli 2012)
- Al-Fujairah SC (Mei 2017 - April 2018)
- Dorados (September 2018 - Juni 2019)
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | goal.com, soccerway.com |
Komentar