BOLASPORT.COM - AC Milan seperti berada di roller coaster pada awal musim 2018-2019. Setan Merah sempat mendapat larangan bermain di kompetisi UEFA karena melanggar aturan Financial Fair Play.
AC Milan lantas berganti kepemilikan karena Li Yonghong, pemilik klub kala itu, tak bisa menebus cicilan pertamanya sebesar 32 juta euro kepada Elliot Management (EM).
Total utangnya mencapai 303 juta euro buat tambahan modal membeli klub dari tangan Silvio Berlusconi.
Total duit yang dikeluarkan oleh Li buat menebus AC Milan adalah 740 juta euro, termasuk buat menghapus utang sebesar 220 juta euro.
Karena bunga besar plus syarat berat dan rumit, Li pun tak bisa menebus cicilan tersebut sehingga seluruh sahamnya di AC Milan sebesar 99,93 persen hingga kini berada di bawah kendali Elliott Management.
Setelah mengambil alih AC Milan, EM lantas menyuntik kapital lagi sekitar 50 juta euro demi membuat stabil kondisi keuangan klub.
Hal ini diperbolehkan karena Elliot Management merupakan pemilik baru klub.
AC Milan sempat kekurangan uang keras demi menjalankan operasi bisnisnya dan membayar kreditor.
Tanpa suntikan kapital ekstra tersebut, AC Milan bisa bangkrut!
Bermodal neraca yang lebih sehat, AC Milan kemudian melakukan banding kepada badan arbitrase olahraga, CAS, atas keputusan UEFA mencoret mereka dari Liga Europa.
Badan arbitrase tersebut mengabulkan banding I Rossoneri.
"Dukungan finansial, kestabilan, dan kontrol yang tepat adalah hal yang dibutuhkan demi kesuksesan di atas lapangan serta pengalaman kelas dunia bagi fan," ucap Paul Singer, pendiri Elliott Management kala itu.
"Elliot sudah siap atas tantangan memenuhi potensi klub dan mengembalikan klub menjadi bagian dari klub top sepak bola Eropa, tempat AC Milan seharusnya berada," ucap Singer lagi kepada Forbes.
Baca Juga: Pertahanan Satu-satunya yang Bisa Dibanggakan AC Milan Saat Ini
Baca Juga: AC Milan Tidak Jelek-jelek Amat, Pertahanannya Terbaik Selama 2019
Berselang semusim, AC Milan masih belum bisa bangkit. Di 2019-2020, Il Diavolo Rosso punya pelatih baru dan beberapa wajah anyar di deretan manajemen, plus mengajukan diri absen di ajang kompetisi antarklub (Liga Europa).
Pertanyaannya, sanggupkah AC Milan berubah di bawah kepemilikan Elliot Management?
Siapakah Paul Singer? Bagaimana rekam jejak perusahaan investasinya, Elliot Management?
Haruskah AC Milan dan ratusan juta penggemarnya di seluruh dunia khawatir?
Apalagi kini ada kabar AC Milan bakal kembali ganti pemilik setelah Bernard Arnault disebut ingin mengakuisisi Sang Iblis Merah.
Arnault bukan sosok sembarangan karena merupakan investor top, pengusaha kakap, taipan di bidang barang-barang mewah. Salah satunya adalah Louis Vuitton.
Pria Prancis berusia 70 tahun itu per Maret 2019 berada di peringkat 4 dalam daftar orang terkaya di bumi dengan kekayaan tercatat mencapai 76 miliar dolar!
Per Juli, kekayaannya meningkat ke angka 100 miliar dolar dan menjadikannya orang terkaya kedua di dunia.
Kembali ke pemilik AC Milan sekarang, mari kita ulas Paul Singer dan Elliot Management.
Pemakan Bangkai
Elliott Management (EM) merupakan perusahaan sekuritas asal Amerika Serikat.
Mereka sangat dipercaya oleh investor karena rata-rata per tahun sanggup memberikan return 15-16 persen.
Tentu dalam kasus tertentu profit itu bisa jauh lebih tinggi.
Di AS dan Eropa, terutama di negara-negara maju, angka return itu fenomenal, mengingat rata-rata inflasi di negara maju hanya 1-2 persen per tahun.
Sebagai contoh, inflasi Jerman per Agustus 2019 hanya 1,4 persen, sementara AS di angka 1,7 persen.
EM dan Singer sangat menjaga kepercayaan investor, sampai-sampai dana kelolaannya per 2018 diperkirakan mencapai 35 miliar dolar Amerika!
Lebih dari sepertiga portofolio investasi mereka berisi pada investasi berisiko tinggi, seperti saham perusahaan yang akan bangkrut, atau surat hutang negara-negara yang akan bangkrut dengan diskon masif karena potensi ditebus oleh negara bersangkutan sangat kecil.
Mereka lantas mengubah perusahaan menjadi menguntungkan.
Terkait surat utang negara, mereka akan menempuh seluruh jalur hukum yang tersedia dengan memanfaatkan lubang-lubang hukum yang memungkinkan.
Baca Juga: Bukti Gianluigi Donnarumma Layak Dibayar Mahal AC Milan, Lebih Jago daripada Jan Oblak
Baca Juga: Kualitas yang Buat Ante Rebic Second Striker Sempurna AC Milan
Uang dari investor semacam ini disebut vulture (burung pemakan bangkai) fund.
Karena itu, Elliott Management pun dikenal sebagai Doomsday Investor alias Investor Hari Kiamat.
Mereka merupakan investor yang memanfaatkan kolapsnya sebuah perusahaan atau bahkan negara!
Buat melihat rekam jejak EM, silakan googling Elliott Management, Paul Singer, Argentina, Peru, Samsung.
Dari kata kunci itu akan terpampang ratusan berita soal cara kerja EM.
Di sisi lain, EM dan Singer sangat jago membalikkan kondisi perusahaan sekarat.
Caranya dengan merombak manajemen dan menjalani fungsi manajemen dengan level kehati-hatian yang sangat tinggi.
Mereka meletakkan orang dengan kompetensi yang tepat di tempat yang tepat.
Jadi, tak heran bila melihat ada perombakan di tubuh manajemen AC Milan.
Akhir Era EM?
Meski tak terlalu berminat mengelola AC Milan, yakinlah Singer lebih tak suka kehilangan uang dengan membiarkan Tim Merah-Hitam berantakan sehingga menurunkan nilai pasar klub.
Singer pasti melihat AC Milan punya potensi besar buat menghadirkan keuntungan.
Singer dan EM sendiri tak punya banyak pengalaman di dunia bisnis olahraga.
Logikanya, cara termudah begitu mendapatkan AC Milan harusnya adalah dengan langsung menggantungkan tulisan "For Sale" di pintu Casa Milan, markas manajemen klub berada, dan menjualnya ke penawar tertinggi.
Namun, seperti yang sudah disebut, Singer dan EM sangat benci kehilangan uang.
Alih-alih segera melepas kepemilikan AC Milan, pemilik baru bergerak cepat dengan merombak jajaran manajemen klub dan menetapkan rencana demi mengembalikan AC Milan sebagai klub yang menguntungkan.
Setelah EM resmi masuk pada pertengahan Juli 2018, jajaran direksi mengalami perombakan besar.
Direktur Teknik Massimiliano Mirabelli dipecat, dan digantikan oleh Leonardo.
Sekarang pun Leonardo sudah hilang dan diganti oleh Paolo Maldini. Kini bahkan ada Zvonimir Boban sebagai Chief Football Officer.
Baca Juga: Finansial Lebih Sehat, Kapital Besar Inter Milan di Tangan Suning
Baca Juga: 5 Hal yang Bikin Cristiano Ronaldo Menangis, Nomor 3 Paling 'Nyesek'
CEO Marco Fassone juga dipecat. Penggantinya baru ketahuan pertengahan September 2018, yakni Ivan Gazidis.
Direksi klub kini sudah dikuasai penuh oleh orang pilihan Elliott Management.
Berapa lama Singer dan EM bakal menguasai AC Milan? Tak ada waktu yang pasti.
Yang jelas, mereka bakal membuat AC Milan menjadi klub menguntungkan dan sesehat mungkin, berapa pun waktu yang dibutuhkan.
Singer dan EM selain sangat berani dalam berinvestasi, juga sangat sabar menunggu waktu tepat melepas saham demi profit maksimal.
Beberapa waktu lalu, mereka sudah dua kali menolak tawaran sebesar 600 dan 750 juta euro dari miliuner asal Republik Ceska, Daniel Kretinsky.
Nilai itu tentu tidak menguntungkan bagi EM.
Untuk sementara ini, pendukung AC Milan pantas optimistis klub kesayangan mereka bergerak ke arah positif, setidaknya selama di bawah kendali EM.
Nah, melihat Bernard Arnault datang dengan tawaran 1 miliar euro buat membeli Milan, bisa jadi misi EM akan segera selesai.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar