Selanjutnya, Leicester City meraih tiga kemenangan lanjutan plus bermain imbang saat menghadapi FC Kopenhagen di laga kelima.
Jamie Vardy dkk tak hanya lolos ke fase gugur namun juga menjadi pemuncak grup dengan satu laga tersisa.
Keberhasilan Leicester City di pagelaran Liga Champions musim 2016-2017 tentu bisa menjadi acuan dan cambuk bagi Atalanta.
Walau sekilas tak memiliki skuat spesial, Atalanta punya permainan kolektif yang keren punya saat bertanding.
Papu Gomez, Martin De Roon, Duvan Zapata hingga Josip Ilicic adalah nama-nama yang menjadi andalan bagi skuat besutan Gian Piero Gasperini mengarungi Liga Champions musim ini.
Duvan Zapata yang musim lalu mampu mengemas 23 gol di Serie A akan menjadi tumpuan La Dea alias Sang Dewi (julukan bagi Atalanta) dalam menjalani debut mereka di Liga Champions.
Baca Juga: Menanti Aksi Trio BeBeHa Real Madrid di Kandang PSG
Serupa dengan Leicester City pada musim 2016-2017, Atalanta juga akan memainkan matchday pertama di kandang lawan.
Stadion Maksimir di kota Zagreb akan menjadi saksi bagaimana Atalanta memulai kampanye mereka di Liga Champions.
Kemenangan atas Dinamo Zagreb, Selasa (19/9/2019) dini hari WIB nanti akan menjadi modal penting bagi Atalanta untuk bisa bersaing meraih tiket 16 besar dari Grup C.
Jika pada Liga Champions musim 2016-2017, Riyad Mahrez bersama Leicester City sanggup melangkah hingga babak prempat final, Atalanta boleh berharap mampu menyamai capaian tersebut, tentu dengan melewati Riyad Mahrez yang kini berbaju Manchester City.
Selain Dinamo Zagreb adalah Manchester City dan Shakhtar Donetsk yang menjadi pesaing Atalanta dalam fase grup Liga Champions musim 2019-2020.
#RinganJari
Editor | : | Firzie A. Idris |
Komentar