BOLASPORT.COM - Start terburuk FC Barcelona 25 tahun silam kembali terulang setelah mereka dipaksa menyerah 0-2 dari tim promosi, Granada, pada jornada kelima Liga Spanyol 2019-2020.
Hasil mengecewakan didapat FC Barcelona ketika bertandang ke markas Granada dalam lanjutan pertandingan Liga Spanyol pekan kelima, Sabtu (21/9/2019) atau Minggu dini hari WIB.
Bertindak sebagai tim tamu, FC Barcelona yang bertekad menghapus catatan negatif di laga tandang, justru dibuat malu di kandang Granada, Stadion Los Carmenes.
El Barca yang memilih tidak memainkan Lionel Messi sejak menit awal pertandingan dikejutkan oleh gol cepat Ramon Azeez pada menit ke-2.
Baca Juga: Mohamed Salah Gagal di Chelsea, Begini Penjelasan Frank Lampard
Sundulannya memanfaatkan bola pantul sepakan Roberto Soldado gagal dibendung oleh Andre Ter Stegen.
Pasukan Ernesto Valverde dibuat semakin menderita setelah pemain pengganti, Alavaro Vadillo, memperbesar keunggulan menjadi 2-0 setelah sukses mengeksekusi hadiah penalti pada menit ke-66.
Kekalahan dari tim promosi tersebut membuat sang juara bertahan hanya mengoleksi 7 poin dari 5 pertandingan awal di Liga Spanyol.
Catatan negatif tersebut mengulangi start terburuk Lionel Messi cs yang sebelumnya pernah terjadi 25 tahun silam.
Baca Juga: Hasil Lengkap Liga Spanyol - Barcelona Tumbang, Klub Promosi Kuasai Puncak Klasemen
Dilansir BolaSport.com dari Opta Jose, koleksi 7 poin dari 5 pertandingan menyamai catatan start terburuk Barcelona pada musim 1994-1995.
Saat itu La Liga masih menggunakan format kemenangan dihitung 2 poin dan imbang 1 poin.
Jika dihitung dengan format sekarang (satu kemenangan dihitung 3 poin), Barcelona juga hanya mampu mengoleksi 7 poin dari 5 pertandingan awal di liga domestik dengan dua kemenangan, satu imbang, dan dua kalah.
7 - With seven points from five games, Barcelona have made their worst start to a LaLiga season since 1994/95 (also seven – three points per win). Worry. pic.twitter.com/6VligaBXmq
— OptaJose (@OptaJose) September 21, 2019
Lima pertandingan awal El Barca saat itu dilalui dengan 2 kemenangan atas Racing Satander dan SD Compostela di kandang, sementara dua laga berakhir dengan kekalahan di laga tandang melawan Sporting Gijon dan Real Zaragoza.
Satu laga lainnya bermain imbang saat melakoni derby Catalunya melawan Espanyol di laga tandang.
Baca Juga: Sudah Percaya Setan, AC Milan Masih Tetap Kalah dari Inter
Barcelona yang saat itu dilatih oleh pelatih legendaris, Johan Cruyff, juga tidak tampil garang ketika bermain di kandang lawan dalam 3 pertandingan tandang awal.
Bermaterikan pemain-pemain top seperti Gheorghe Hagi, Pep Guardiola, Ronald Koeman, Julen Lopetegui, Romario, dan Hristo Stoichkov, harus puas finis di urutan empat klasemen akhir Liga Spanyol pada akhir musim 1994-1995.
Di musim tesebut, Real Madrid keluar sebagai juara liga setelah mengoleksi 55 poin, unggul 9 poin dari Barcelona. Saat itu La Liga masih menggunakan format kemenangan dihitung 2 poin dan imbang 1 poin.
View this post on InstagramBerikut ini Best XI Liga 1 2019 pekan ke-19 versi BolaSport.com. #liga12019 #BanggaSepakBolaKita
Editor | : | Thoriq Az Zuhri Yunus |
Sumber | : | Transfermarkt, Opta Jose |
Komentar