BOLASPORT.com - Interisti, begitulah fans dari kesebelasan internazionale Milan disebut, team kota mode ini sedang menjadi primadona di bursa transfer dengan mendatangkan pemain dan pelatih berkelas macam Antonio Conte, Romelu Lukaku sampai pemain potensial di Italia saat ini yaitu Nicolo Barella dan Stefano Sensi.
Tahun ini mungkin interisti dapat sedikit antusias menyambut Seria A 2019/2020 dan tentunya Liga Champions.
Antusiasme itu wajar jika melihat trend kemenangan di Serie A, walaupun mereka ditahan imbang Slavia di meazza.
Persiapan Inter tahun ini jelas lebih tertata, terutama setelah Beppe Marotta masuk ke jajaran petinggi klub,dan inter Milan lepas dari FFP, ditambah kesiapan management klub terhadap sisi komersial yang terus naik dari tahun ke tahun.
Hal ini merujuk data dari laporan Deloitte Football Money League (DFML) sejak 2015 Inter mendapatkan pendapatan 54,9 juta euro dari komponen pendapatan Hak siar, ticket dan sisi komersial yang merupakan 31 persen dari total pendapatan klub.
Lompat ke musim 2018 pendapatan Inter Milan dari sisi komersial melonjak 137 persen ke angka 131 juta euro dan di tahun 2019 menyenth angka 147 juta euro, sebuah pekerjaan yang luar biasa dari manajemen.
Sisi komersial terus digenjot mengingat Liga Italia tidak semewah Liga Inggris dalam memberikan sharing hak siar, hal ini yang membuat banyak klub di italia mengalami kesulitan keuangan karena mereka terlalu bergantung dengan hak siar.
Peralihan pendapatan inilah yang membuat inter bias cukup belanja dengan mewah, ditambah dengan banyaknya gerbong dari rekanan suning yang menyuntikan dana cukup besar.
Pertanyaan kepada interisti, “apakah sudah puas”?
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | inter Club Indonesia |
Komentar