BOLASPORT.COM - Penjaga gawang Madura United itu akhirnya sukses merampungkan kuliahnya meski dihadapkan jadwal padat bermain bola
Satria Tama menjadi salah satu contoh pemain bola yang sukses membagi waktu antara bermain untuk klub dan menuntut ilmu di dunia pendidikan.
Meski sudah dikenal sebagai pemain sepak bola profesional dan membela Madura United, namun Satria Tama tidak ingin menyianyiakan pendidikan.
Perjuangan panjang menuntut ilmu di perguruan tinggi akhirnya, eks kiper timnas U-22 tahun tersebut berhasil menyelesaikan studinya pada jenjang Strata 1.
Baca Juga: Pelatih Madura United Ungkap Faktor Kemenangan Timnya Kontra Persela
Penjaga gawang Madura United itu baru saja menyelesaikan pendidikan di Program Studi Ilmu Administrasi Publik pada Fakultas Ilmu Administrasi Dr. Soetomo Surabaya.
Dia menjelaskan bahwa pendidikan tetap menjadi hal penting meskipun saat ini sudah menjadi seorang pemain sepak bola profesional.
"Dari kecil saya sudah diwanti-wanti apapun hal yang saya lakukan jangan sampai meninggalkan pendidikan," ujar Satria Tama.
"Apapun bentuknya pendidikan itu sangat penting untuk masa depan. Itu prinsip yang saya pegang teguh hingga sekarang," kata Satria Tama.
"Jadi meskipun saya punya kesibukan di sepak bola, pendidikan tetap saya pikirkan," ucap Satria Tama.
Baca Juga: Dikalahkan Madura United, Nilmaizar Ungkap Masalah Besar Persela
Dilansir BolaSport.com dari laman Kompas, Kamis (26/9/2019), Satria Tama sempat merasa dilema membagi waktu belajar dan kariernya.
Peristiwa terjadi saat dirinya tampil pada SEA Games 2017 yang membuatnya tidak bisa pulang selama dua bulan.
Meski demikian, pihak universitas memberikan kemudahan bagi Satria Tama untuk tetap menyelesaikan pendidikan.
"Dulu saya sempat cemas karena padatnya jadwal pertandingan bagaimana pendidikan saya nanti. Namun, setelah diskusi panjang dengan universitas saya mendapatkan solusi untuk belajar secara E-Learning," ujar Satria Tama.
"Alhamdulilah, dengan treatment seperti itu saya bisa lulus tepat waktu empat tahun tidak kurang tidak lebih," kata Satria Tama menambahkan.
Editor | : | Dimas Wahyu Indrajaya |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar