BOLASPORT.COM - Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar, sebut insiden pelemparan batu ke bus timnya usai laga melawan PS Tira-Persikabo adalah kesalahan Maung Bandung.
Persib Bandung sempat mendapatkan kejadian tak menyenangkan usai pertandingan menghadapi Tira-Persikabo.
Bus yang ditumpangi oleh para pemain Persib dilempari batu oleh orang tak dikenal ketika dalam perjalanan kembali dari Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor.
Akibatnya, dua orang pemain Omid Nazari dan Febri Hariyadi harus mendapatkan perawatan karena terkena lemparan batu.
Baca Juga: Berkiblat ke Liverpool, Robert Rene Alberts Punya Visi Membangun Persib
Baca Juga: PSM Takluk dari Persipura, Darije Kalezic: Tak Bisa Terlalu Kecewa
Menurun sang manajer, Umuh Muchtar, upaya pengusutan kejadian tersebut masih berjalan hingga kini.
Persib sendiri telah mengirimkan perwakilan untuk mengikuti sidang Komite Disiplin (Komdis) PSSI di Jakarta.
Umuh Muchtar mengungkapkan, pihaknya mengirimkan Media Officer Persib, Irfan Suryadireja, ke Jakarta.
"Ya hari ini (26 September 2019) kan sidang, Irfan yang ke sana," ujarnya dikutip BolaSport.com dari laman Bobotoh.id.
Baca Juga: Rahmad Darmawan Merasa Kecewa dengan Penampilan Tira-Persikabo
Menurut pria yang akrab disapa Wa Haji ini, Persib tak mau menyalahkan pihak mana pun atas kejadian tersebut.
"Waktu di Bogor juga saya tidak menyalahkan pihak kepolisian, saya juga ditawari oleh pihak kepolisian untuk pakai rantis," ucap Umuh Muchtar.
Akan tetapi, tawaran dari kepolisian tersebut ditolak oleh pihak Persib, dan menurut Umuh, itu adalah kesalahan.
"Kapolres-nya sendiri pakai mengawal dengan motor, ini luar biasa sampai capek lihatnya," kata pria 71 tahun ini.
Baca Juga: Tiga Pembalap Astra Honda Racing Team Siap Taklukkan Sirkuit Jerez
"Kesalahan dari kami karena tidak mau (pakai rantis), saya pikir akan aman."
Manajer yang dikenal vokal mengkritisi PSSI ini berharap kejadian tersebut menjadi bahan evaluasi bagi induk organisasi sepak bola Indonesia itu.
"Agar tidak terjadi lagi dan tidak ada yang dirugikan," tuturnya berharap.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | Bobotoh.id |
Komentar