BOLASPORT.COM - Pasangan ganda putri muda belia Indonesia, Putri Syaikah/Nita Violina Marwah, diminta belajar dari pengalaman pada final Kejuaraan Asia Junior 2019 sebelum turun pada Kejuaraan Dunia Junior 2019.
Putri Syaikah/Nita Violina Marwah turun pada laga final kejuaraan beregu campuran Kejuaraan Asia Junior 2019.
Melawan Thailand, Indonesia sudah unggul 2-0. Namun, Putri/Nita kalah.
Thailand memanfaatkan kekalahan tersebut untuk memperpanjang napas dan berbalik menang.
Pelatih Putri/Nita, Rudy Gunawan Haditono, mengatakan Putri/Nita saat itu belum bisa mengendalikan tekanan.
Namun, dia berharap dua pemain arahannya tersebut belajar dari pengalaman.
"Tentu saya sudah bicara dengan mereka. Kalah saat sudah unggul adalah pengalaman tidak enak, tetapi harus jadi pelajaran," kata Rudy, dikutip BolaSport.com dari Badminton Indonesia.
Baca Juga: Korea Open 2019 - Meski Tersisih, Rinov/Pitha Sudah Buktikan Diri
"Beban harus menang memang tidak enak, sementara pemain Thailand saat otu tampil lepas. Momen itu harus jadi pelajaran dan semoga tidak terjadi lagi," tutur dia melanjutkan.
Rudy mengatakan persiapan Putri/Nita menuju Kejuaraan Dunia Junior 2019 lebih baik ketimbang Asia Junior Championship.
Karena itu, ia berharap prestasi pemain nomor satu ranking junior BWF tersebut bisa lebih baik.
Apalagi, ini kans terakhir Putri/Nita di level junior karena tahun depan mereka akan naik kelas ke level senior.
"Saya bilang ke mereka bahwa ini kesempatan terakhir untuk juara. Kans meraih titel memang besar, tetapi tidak boleh jadi beban," ucap Rudy.
"Saya tak pernah menargetkan mereka juara, tetapi tampil bagus dulu," tutur dia lagi.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Badminton Indonesia |
Komentar