BOLASPORT.COM - Direktur Motorsport KTM, Pit Beirer, mengatakan bahwa dia sudah tidak mau lagi merekrut mantan pembalap Yamaha untuk bergabung dengan timnya.
Gagasan itu muncul setelah ambisi KTM untuk meraih hasil apik bersama Johann Zarco pada MotoGP 2019 gagal total.
Sebelum bergabung dengan KTM, Johann Zarco adalah pembalap tim Yamaha Tech3 selama dua musim.
Baca Juga: Ferrari di F1 GP Rusia 2019: Ribut-ribut Lalu Terjegal Pembalapnya Sendiri
Dalam periode tersebut, performa Zarco terbilang cukup oke karena selalu bisa finis di urutan keenam pada klasemen akhir.
Fakta inilah yang kemudian membuat Pit Beirer kepincut untuk memakai jasanya di KTM.
Namun, alih-alih melanjutkan penampilan apiknya di KTM, Zarco malah mengalami penurunan performa yang signifikan saat mengendarai RC16.
Alhasil, dari 13 balapan yang telah dilakoni pada MotoGP 2019, hasil terbaik yang mampu dicatatkan Zarco adalah finis di urutan ke-10.
Padahal, saat masih mengendarai motor Yamaha M1, Zarco mampu bersaing di barisan depan dan finis di posisi podium sebanyak enam kali pada dua musim sebelumnya.
Rentetan hasil buruk inilah yang mendorong Zarco mengambil keputusan berani yakni memutus kontrak bersama KTM lebih awal.
Kali terakhir Zarco membalap untuk tim asal Austria itu ialah pada MotoGP San Marino 2019.
Di sana, Zarco menyudahi karier prematurnya bersama KTM di urutan ke-11.
Keputusan Johann Zarco terbilang berisiko karena mayoritas pembalap MotoGP baru akan habis kontrak pada akhir musim 2021.
Artinya, sebelum durasi tersebut tuntas, Zarco kemungkinan besar tidak akan mendapatkan kursi pembalap reguler di sebuah tim.
Sementara itu, KTM memilih menunjuk Mika Kallio sebagai pengganti Zarco.
Sebelumnya, Kallio adalah pembalap penguji alias test rider untuk KTM.
Baca Juga: Hasil Balapan GP Rusia 2019 - Vettel DNF, Hamilton Kembali Menang
"Zarco mampu melaju lebih cepat dari Rossi dan Vinales, dan penampilan mampu membuat kami terkesan saat itu, kami sempat yakin jika dia mampu membuat proyek ini menjadi lebih baik," kata Pit Beirer, dilansir BolaSport.com dari Speedweek.
"Namun, kerja sama ini tidak berjalan mulus. Dengan pengalaman ini, saya tak akan lagi menjalin komitmen dengan pembalap Yamaha," ucap Beirer menegaskan.
Gagalnya Johann Zarco mengoptimalkan kecepatan motor KTM ditengarai oleh perbedaan konsep konfigurasi mesin dengan Yamaha.
KTM memakai konsep mesin V4, sedangkan mesin Yamaha disebut "lebih ramah" kepada penggunanya lantaran menggunakan konsep mesin in-line 4 alias empat silinder segaris.
Baca Juga: Usai Juarai Korea Open 2019, Ini Target Fajar/Rian Berikutnya
Dengan adanya perbedaan mesin ini, Zarco pun butuh lebih banyak waktu untuk bisa beradaptasi dan mengoptimalkan kinerja motor RC16.
"Semuanya yang ada di dalam paddock kini telah belajar bahwa ada dua jenis mesin yang berbeda, ada motor yang mudah dikendalikan dan ada juga yang memerlukan usaha ekstra," ucap Beirer.
"Dua konsep mesin itu sama-sama ingin meraih kemenangan," kata dia lagi.
Baca Juga: Jadwal MotoGP Thailand 2019 - Saatnya Marquez Kunci Gelar Juara Dunia
Sejauh ini, sudah ada lima pembalap yang tercatat pernah dan masih memperkuat KTM, baik untuk tim pabrikan maupun satelit, sejak melakukan debut di kelas MotoGP pada musim 2017.
Kelima pembalap itu adalah Bradley Smith, Pol Espargaro, Johann Zarco, Hafizh Syahrin, dan Miguel Oliveira.
Empat pembalap pertama merupakan mantan rider Yamaha, sedangkan Miguel Oliveira adalah pembalap yang direkrut KTM dari kelas Moto2.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | speedweek.com |
Komentar