Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Liga Inggris MadLad - Reinkarnasi Cacat Kante dan Tangan Emas Rodgers

By Thoriq Az Zuhri Yunus - Senin, 30 September 2019 | 17:56 WIB
Gelandang Leicester City, Wilfred Ndidi, menyundul bola dalam laga pekan kedua Liga Inggris kontra Chelsea di Stadion Stamford Bridge, 18 Agustus 2019.
TWITTER.COM/PREMIERLEAGUE
Gelandang Leicester City, Wilfred Ndidi, menyundul bola dalam laga pekan kedua Liga Inggris kontra Chelsea di Stadion Stamford Bridge, 18 Agustus 2019.

BOLASPORT.COM - Tangan emas Brendan Rodgers sepertinya kini jadi penyelamat Leicester City bersama reinkarnasi N'Golo Kante.

Liga Inggris MadLad adalah seri mingguan BolaSport.com yang membahas lebih dalam dan sisi lain Premier League. Baca seri Liga Inggris MadLad lainnya di sini.

Leicester City berhasil menang 5-0 atas Newcastle United. Laga pekan ketujuh yang dihelat pada hari Minggu (29/9/2019) ini menunjukkan banyak hal.

Selain memperlihatkan kehancuran Newcastle yang sudah di depan mata, Leicester City seperti sedang kembali merajut asa untuk pulang ke papan atas, sesuatu yang tak terjadi sejak mereka jadi juara.

Bukan angan-angan semata, kehadiran Brendan Rodgers adalah kuncinya. Datang dari Celtic pada awal Maret lalu, semua yang disentuh eks pelatih Liverpool itu kini berubah jadi emas.

Catatan poin misalnya. Ia sudah mengemas 31 poin bersama Leicester sejak datang ke King Power Stadium. Pada jangka waktu yang sama, hanya Liverpool (49 poin) dan Manchester City (43) yang punya catatan angka lebih banyak.

Kembali berlaga di Liga Champions musim depan sepertinya bukan sebuah harapan kosong semata. Tak hanya lawan Newcastle, Leicester asuhan Rodgers juga sempat mengalahkan Arsenal dan Tottenham Hotspur.

Kegemilangan ini sebenarnya karena Rodgers mampu memaksimalkan peran dan fungsi setiap pemain yang ada. Jamie Vardy adalah contoh paling nyata, tetapi pemain lain juga tak kalah sinarnya.

Baca Juga: Kekuatan Mafia Italia Bikin Bek Afrika Disingkirkan dari AC Milan

Tebak siapa pemain di Liga Inggris yang paling tajam di depan gawang sejak Rodgers kembali ke kompetisi ini? Yap, Jamie Vardy.

Sejak Maret lalu, Vardy sudah mencetak 14 gol dalam 17 laga. Total selama 2019, Vardy sudah mengemas 17 gol. Sepanjang kalender tahun ini, ia hanya kalah dari Sergio Aguero (20 gol) dan Sadio Mane (18).

"Vardy punya banyak kualitas," tutur Rodgers usai laga lawan Newcastle. "Sentuhannya, berlari di belakang bek, bagi saya ia pemain yang cerdas. Permainan kami cepat dan itu gaya yang cocok untuknya. Dia benar-benar brilian sejak saya datang."

Tak hanya di lini depan, lini belakang juga menunjukkan kelasnya. Ditinggal Harry Maguire nyatanya tak membuat Leicester jadi gampang dibobol.

Adalah Calgar Soyuncu, bek pengganti Maguire yang sebelumnya hampir tak dikenal namanya. Ia didatangkan dari Leicester City musim lalu dari SC Freiburg meski kemudian tak banyak bermain.

Musim ini, sepeninggal Maguire, Soyuncu bisa dengan apik menutup lubang di lini belakang dan selalu bermain penuh di setiap laga, berduet dengan Jonny Evans.

Leicester kini baru kebobolan lima gol, yang tersedikit di antara tim lain di Premier League, sama dengan Liverpool.

Dengan gaya permainan yang cepat, serangan balik, selalu menekan lawan, dan bek sayap kerap membantu serangan, Rodgers butuh pemain di lini tengah yang bisa jadi penyeimbang tim.

Dulu, Leicester memiliki N'Golo Kante yang seperti tak punya lelah untuk terus berlari. Kini mereka punya pemain serupa, hanya saja ia bisa dikatakan sebagai reinkarnasi yang tak sama, meski tetap sempurna untuk tim Leicester saat ini.

Baca Juga: Andai Datangkan Mandzukic, Manchester United Cukup Tebus Rp157 Miliar

Berbeda dengan musim 2015-2016 saat jadi juara, The Foxes saat ini lebih bersahabat dengan penguasaan bola. Hal ini sedikit berbeda dengan pola serangan balik cepat yang digunakan Claudio Ranieri saAT itu, meski bayang-bayang tim saat itu kini masih bisa terlihat.

Dalam pola dua gelandang tengah andalan Rodgers, Wilfred Ndidi adalah pemain inti, sama seperti Kante saat itu yang berduet dengan Danny Drinkwater.

Ndidi dan Kante sama-sama gelandang perebut bola yang efektif. Pada laga melawan Newcastle ia membuat sembilan tekel dan lima intersep.

Kini ia memuncaki daftar dua hal tersebut di Liga Inggris dengan 33 tekel dan 23 intersep. Saat Leicester jadi juara, Kante jadi pemuncak dalam daftar serupa musim itu.

Meski tampak serupa dari luar, sebenarnya hanya itu persamaan antara Ndidi dan Kante.

Pada laga lawan Newcastle, Ndidi berhasil mencetak gol kelima pada menit ke-92. Hal yang sebenarnya menunjukkan bagaimana gaya permainan Ndidi sebenarnya.

Gol tersebut adalah kali pertama dalam laga kontra Newcastle ia menyentuh bola di dalam kotak penalti lawan. Itu juga hanya jadi kali ketiga ia menyentuh bola di sepertiga akhir lapangan. Waktunya lebih banyak dihabiskan di daerah pertahanan sendiri.

Hal ini berbeda dengan Kante yang dengan stamina luar biasa akan berlari ke semua sudut lapangan dan membawa bola dari belakang ke depan. Ndidi lebih sering hanya duduk di belakang, menjadi pelindung dan penyeimbang.

Meski baru berusia 22 tahun, Ndidi sudah punya banyak pengalaman dengan musim ini adalah musim keempatnya di Liga Inggris, meski tak secara penuh.

Baca Juga: Serie A Ti Amo - Usaha Pekerja Kantoran Milenial Alexis Sanchez yang Makan Tuan

Ndidi didatangkan dari Genk pada Januari 2017 dengan mahar 17,6 juta euro. Sejak saat itu ia sudah bermain 108 kali untuk Leicester dalam dua setengah tahun.

Pada laga lawan Newcastle, ia menyentuh bola 84 kali dan umpannya 91,8 persen sukses dengan kebanyakan hanya mengalirkan bola ke samping. Pekerjaan sederhana yang memang dibutuhkan dari tim Leicester saat ini.

Dengan ia ada di belakang, bek sayap Leicester, Ben Chilwell dan Ricardo, bisa leluasa untuk keluar menyerang. Begitu juga dengan partnernya di lini tengah, entah itu Youri Tielemans atau pemain lain.

Seperti itulah Ndidi, reinkarnasi Kante yang dianggap sebagai pria yang bisa membuat pemain lain di sekitarnya jadi lebih baik lagi. Kehadirannya membuat pemain lain jadi bisa leluasa untuk mengekspresikan diri, dan Leicetser dibuat beruntung karena hal tersebut.

Kecuali jika laga sudah memasuki tambahan waktu babak kedua, mereka menang 4-0, dan lawan bermain dengan 10 orang.

Maka saat itu Ndidi mungkin akan meninggalkan tugasnya, berlari ke lini depan, dan mencetak gol. Rodgers sepertinya tak akan mempermasalahkan hal tersebut.

Anda bisa membaca seri Liga Inggris MadLad lain di tautan ini.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Striker Juventus, Gonzalo Higuain, telah menyatakan pensiun dari timnas Argentina. #Higuain #Juventus #Argentina

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Thoriq Az Zuhri Yunus
Sumber : BolaSport.com
REKOMENDASI HARI INI

Cristiano Ronaldo Cetak Gol ke-913, Al Nassr Hajar Wakil Qatar di Liga Champions Asia

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Newcastle
11
18
10
Fulham
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
12
16
10
Empoli
12
15
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136