BOLASPORT.COM - Pembalap Mission Winnow Ducati, Andrea Dovizioso, menilai timnya musim ini tampil lebih baik dibandingkan musim kemarin.
Penampilan Ducati pada MotoGP 2019 bagaikan dua sisi mata uang. Di satu sisi, total raihan poin dari para pembalap tim utama mereka merupakan yang tertinggi dibandingkan tim lain.
Hingga selesainya seri ke-14, dua pembalap Mission Winnow Ducati, Andrea Dovizioso dan Danilo Petrucci, berhasil mempersembahkan 357 poin.
Di sisi lain, Ducati tampaknya harus memperpanjang dahaga gelar juara mereka setidaknya hingga musim depan.
Pasalnya, total poin yang diraih pemuncak klasemen, Marc Marquez, hampir mustahil dikejar oleh Dovizioso yang merupakan penghuni peringkat 2.
Dikutip Bolasport.com dari Speedweek, Petrucci pun sempat mengeluhkan kondisi timnya musim ini selepas melakoni MotoGP Aragon beberapa waktu lalu.
Pembalap asal Italia ini menilai bahwa kondisi Ducati saat ini tidak terlalu bagus dibandingkan dengan musim lalu jika dilihat dari sudut pandang teknis.
Namun, pandangan berbeda diutarakan oleh partner Petrucci, yakni Dovizioso.
Baca Juga: Pelatih Madura United Sebut Hasil Lawan PSS Sebagai Modal Lawan Persib
Pembalap yang biasa dipanggil Dovi ini justru meyakini timnya mengalami perkembangan, walaupun tidak signifikan.
"Saya cukup yakin jika kami sedikit lebih baik dibandingkan musim kemarin," ujar Dovizioso optimistis.
"Namun, tak dapat dimungkiri bahwa beberapa pesaing kami bekerja dengan sangat keras. Belum lagi kami harus menyesuaikan diri dengan ban dan aspal baru," katanya melanjutkan.
Pernyataan Dovizioso bisa dibilang kontradiktif. Pasalnya, jika menilik jumlah kemenangan yang ditorehkan tim Ducati musim ini, kualitas tim Italia tersebut memang menurun.
Hingga bergulirnya MotoGP Aragon, Dovizioso dan Petrucci baru bisa tiga kali membukukan poin maksimal.
Padahal, dengan kombinasi Dovizioso-Lorenzo yang diusung Ducati musim lalu, mereka mampu menggondol 7 kemenangan hingga akhir tahun.
Baca Juga: Tampil di Piala Dunia Antarklub, Liverpool Cicip Stadion Piala Dunia 2022
Meski demikian, Dovi menilai ada satu hal yang tidak berubah pada musim ini, yakni performa sang juara bertahan Marc Marquez.
"Sulit untuk memahami Marc, karena dia selalu berada di depan dan membuat perbedaan," ujar Dovizioso.
"Dia selalu berjuang untuk meraih kemenangan di setiap race. Padahal, itu adalah hal yang sangat sulit," tuturnya menambahkan.
Baca Juga: Persija, Persib, dan Persebaya Punya Kans Kerja Sama dengan Klub Eropa
Semenjak era Marquez, Ducati memang semakin kesulitan untuk meraih gelar juara dunianya yang kedua.
Terakhir kali pembalap Ducati menjadi kampiun MotoGP pada musim 2007. Kala itu, pembalap Australia, Casey Stoner, sukses mengakhiri musim di posisi jawara.
Setelah itu, titel kampiun selalu menjadi rebutan dari dua tim yakni Honda dan Yamaha.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | speedweek.com |
Komentar