BOLASPORT.COM - Kurnia Sandy pusing setelah ada banyak pemain Madura United yang dipanggil untuk memperkuat timnas Indonesia.
Madura United menjadi salah satu klub yang banyak menyumbang pemainnya ke timnas Indonesia, baik dari timnas U-23 maupun senior.
Tercatat ada enam pemain Madura United yang bergabung ke timnas Indonesia dengan rincian lima di level senior dan dua untuk timnas U-23 Indonesia.
Pada timnas Indonesia senior ada nama-nama Zulfiandi, Andik Vermansah, Muhammad Ridho dan Alberto Goncalves yang mereka kirim.
Baca Juga: Terus Menurun, Diego Costa Mau DIjual Atletico ke Klub Qatar
Lalu dua lainnya bergabung di timnas U-23 Indonesia, yaitu Satria Tama dan Syahrian Abimanyu.
Khusus posisi penjaga gawang, Madura United harus rela menyumbang dua kipernya ke timnas masing-masing, Muhammad Ridho di senior dan Satria Tama ke timnas U-23 Indonesia.
Kondisi ini membuat jajaran pelatih klub bingung dan berharap ada dispensasi dari pelatih timnas dan PSSI.
Dilansir BolaSport.com dari laman Kompas, Rabu (2/10/2019), pemanggilan pemain ini membuat Kurnia Sandy selaku pelatih kiper pusing karena Madura United harus bertanding melawan Persib Bandung pada Sabtu (5/10/2019).
Bahkan pemanggilan Satria Tama dan Muhammad Ridho membuat Madura United mengalami krisis kiper.
Kurnia Sandy pun sempat bercanda dengan minimnya stok kiper Madura United seperti ini, dirinya mungkin harus tampil lagi.
Baca Juga: Madura United Dapat Mainkan Beto saat Laga Kontra Persib Bandung
"Mungkin saya harus yang bermain lagi," ujar Kurnia Sandy, yang pernah mengawal gawang Skuad Garuda di Piala Asia 1996.
"Kami dari pelatih, manajemen, dan pemain sudah minta dispensasi kepada coach Indra Sjafri untuk meminjam Satria Tama. Masih belum ada keputusan dari PSSI bagaimana," ujarnya.
Dirinya tidak menampik, pemanggilan pemain ke timnas cukup membuat Madura United kesulitan dalam mempersiapkan diri melawan Persib Bandung.
"Kami harus bicara dulu soal kiper ini. Tim juga tidak mungkin melarang pemain ke timnas karena kewajiban mereka," ujar Kurnia Sandi.
"Namun, kami juga harus cari solusi terbaik saja dengan situasi seperti ini," kata Sandi menambahkan.
| Editor | : | Beri Bagja |
| Sumber | : | Kompas.com |
Komentar