BOLASPORT.COM - Pembalap Repsol Honda, Jorge Lorenzo, mengaku timnya keras kepala karena enggan mendengarkan sarannya.
Nasib buruk tampaknya enggan beranjak dari Jorge Lorenzo, menyusul serangkaian hasil minor yang didapatnya pada MotoGP 2019.
Juara dunia MotoGP 2015 ini kini sedang mengalami masa-masa terburuk sepanjang kariernya dengan gagal masuk posisi 10 besar dalam 15 seri yang sudah bergulir musim ini.
Bahkan, mantan rekan satu tim Valentino Rossi ini gagal membawa pulang satu poin pun dalam dua race terakhir, sehingga dirinya terjerembab ke dasar klasemen.
Badai cedera yang dialami Lorenzo musim ini ditengarai menjadi faktor utama menurunnya performa X-Fuera.
Sang pembalap pun mengakuinya dalam sesi wawancara dengan Motorsport.com yang dikutip oleh Bolasport.com.
"Pertama-tama, saya tidak pernah bugar 100 persen. Saya datang ke sesi tes di Valencia dan Jerez dengan cedera ligamen," tutur Lorenzo.
"Saya mengawali musim dengan kondisi fisik yang buruk. Ditambah, seharusnya saya bermain aman di Assen (MotoGP Belanda), tapi itu tidak saya lakukan," ucapnya.
Baca Juga: Jawaban Diplomatis Andrea Dovizioso Terkait Motor Terbaik MotoGP 2019
Seperti diketahui, Lorenzo mengalami cedera parah saat menjalani FP1 MotoGP Belanda musim ini, yang membuatnya harus melewatkan 4 seri balapan.
Lebih lanjut, Lorenzo lagi-lagi menyalahkan motor RC213V untuk musim ini yang menurutnya terlalu sulit untuk dikendalikan, terutama di tikungan.
"Saya jauh lebih menyukai motor musim kemarin yang saya gunakan saat tes pramusim," ujar Lorenzo.
"Masalahnya ada pada motor yang baru, yang tidak membuat saya nyaman saat membelok."
"Memang, saya jadi bisa melaju lebih cepat di trek lurus, tapi secara umum saya justru lebih lambat," ucapnya.
Pembalap asal Spanyol ini kemudian menyayangkan sikap Honda yang menurutnya keras kepala.
"Saya sebenarnya sudah memberi saran kepada Honda, tapi sepertinya mereka berkeinginan untuk melanjutkan apa yang telah mereka buat," tuturnya.
"Marc (Marquez) memang bisa beradaptasi untuk menutupi kekurangan ini. Tapi saya dan (Cal) Crutchlow harus berjuang mati-matian."
"Kami (Lorenzo dan Crutchlow) merasa lebih baik kami menggunakan motor lama saja," ujar Lorenzo putus asa.
Baca Juga: Aleix Espargaro Ungkap Harapannya untuk Valentino Rossi di Yamaha
Seperti diberitakan Bolasport.com sebelumnya, memang terjadi kesenjangan pada hasil yang diraih oleh para pembalap Honda.
Di balik kesuksesan Marc Marquez mengunci gelar juara pada musim ini, para pembalap Honda yang lain justru kesulitan untuk tampil konsisten.
Bahkan, sempat beredar opini bahwa tanpa Marquez, tim Honda hanya akan menjadi tim penggembira di kancah MotoGP 2019.
Hal tersebut jelas merupakan tamparan keras bagi tim yang merajai ajang balap motor kelas para raja selama hampir satu dekade terakhir ini.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | motorsport.com |
Komentar