BOLASPORT.COM - Petenis putri Jepang, Naomi Osaka, secara tegas menolak tawaran dari pemerintah Amerika Serikat untuk menjadi salah satu warga negara mereka.
Dilansir BolaSport.com dari Reuters, penolakan ini dilakukan Naomi Osaka karena dia sangat ingin membela Jepang pada Olimpiade 2020.
Tahun depan, pesta olahraga dunia empat tahunan itu akan berlangsung di Tokyo, Jepang, negara asal Osaka.
Baca Juga: Jadwal Perempat Final Kejuaraan Dunia Junior 2019 - 9 Wakil Indonesia Berebut Tiket Semifinal
Tentu, sebagai petenis yang saat ini tengah berada di puncak karier, Osaka memiliki mimpi menyumbang medali emas Olimpiade bagi negaranya ketika menjadi tuan rumah.
Hal tersebut menunjukkan betapa besarnya Osaka menjunjung nasionalisme, meski dalam beberapa waktu terakhir sempat mendapat perlakuan kurang menyenangkan dari orang-orang Jepang.
Salah satunya ialah komentar rasial dari duo komedian Jepang yang mengatakan bahwa Osaka "terlalu cokelat" dan "butuh pemutih".
Sebagai negara dengan suku bangsa homogen, Jepang memang terbilang agak sulit menerima fakta pernikahan campuran alias antar bangsa yang terjadi kepada kedua orang tuas Naomi Osaka.
Alhasil, stigma "haafu" alias "setengah Jepang" masih menempel di sosok Osaka, petenis nomor satu dunia pertama yang dimiliki Negeri Matahari Terbit.
Baca Juga: Jawaban Diplomatis Andrea Dovizioso Terkait Motor Terbaik MotoGP 2019
Naomi Osaka adalah petenis yang lahir di Jepang dari ayah berkebangsaan Haiti dan ibu berkebangsaan Jepang.
Namun, dia dibesarkan di Amerika Serikat (AS).
Secara legal, Osaka bisa menjadi warga negara AS karena seusai dengan regulasi pemerintahan di Negeri Paman Sam -dan juga Jepang-, setiap penduduk usia dewasa berhak mendapatkan kewarganegaraan ganda.
View this post on Instagram
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Reuters |
Komentar