BOLASPORT.COM - Pelatih Kamboja, Felix Dalmas tetap merasa bangga kepada pemainnya meski kalah dari Iran dengan skor 0-14.
Iran mengalahkan Kamboja dengan skor 14-0 dalam laga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia di Stadion Azadi, Tehran, Kamis (10/10/2019).
Gol-gol Iran dicetak oleh Ahmad Nourollahi (menit ke-5), Sardar Azmoun (11', 35', 44'), Mohammad Kanani (18'), Mehdi Taremi (22', 54'), Karim Ansarifard (40', 48', 60', 88'), Mohammad Mohebi (65', 67'), dan Mehrdad Mohammadi (85').
Ini merupakan kekalahan terbesar yang diderita oleh Kamboja sepanjang keikutsertaan dalam ajang internasional.
Baca Juga: Pelatih Timnas U-23 China Indikasikan Evaluasi Usai Kalahkan Indonesia
Meski begitu, pelatih Kamboja, Felix Dalmas tidak begitu risau akan kekalahan tersebut.
Pada konferensi pers pasca-laga, Dalmas beralasan jika timnya memainkan sepak bola menyerang yang akan berdampak positif pada perkembangan sepak bola Kamboja ke depannya.
"Kami punya rencana saat tiba di sana (Tehran). Rencana kami adalah tidak memainkan taktik bertahan. Untuk masa depan sepak bola Kamboja, kami akan mencoba mempertahankan filosofi yaitu tetap memainkan sepak bola menyerang," kata Dalmas seperti dikutip BolaSport.com dari CamSports.
"Ini adalah sebuah langkah perubahan, jadi anda harus menantang diri anda," tambahnya.
Felix Dalmas di bawah pelatih kepala Keisuke Honda menginstruksikan para pemain Kamboja memainkan sepak bola menyerang meski mereka menghadapi tim yang jauh lebih baik, seperti Iran.
Baca Juga: VIDEO - Antoine Griezmann Lakukan Diving untuk Menangkan Prancis
Iran just beat Cambodia in a World Cup qualifier pic.twitter.com/806hWmUzym
— 433 (@official433) October 10, 2019
Tak hanya laga kontra Iran, Kamboja mencoba menerapkan gaya bermain menyerang pada dua laga kualifikasi dunia sebelumnya, yakni saat melawan Hong Kong dan Bahrain.
Hasilnya, mereka meraih 1 poin dari dua laga awal setelah menahan Hong Kong 1-1 dan tumbang dari Bahrain 0-1.
Keisuke Honda dan Felix Dalmas memang lebih suka Kamboja bermain dengan membangun serangan dari bawah, untuk menyusun serangan demi serangan.
Meski taktik yang diterapkannya belum berhasil saat melawan Iran, Felix Dalmas mengakui tetap bangga kepada para pemainnya.
"Saya bangga kepada mereka. Dalam kesempatan ini, kami mencoba untuk terus meningkatkan semangat menyerang kami, maka ini menjadi nilai plus bagi kami."
"Ini adalah cara bagaimana sepak bola bisa maju di negara ini (Kamboja)," kata Dalmas.
Baca Juga: Populer BOLA - Pemain Baru AC Milan hingga Permata Paling Mahal Man City
What an great feeling! History was made today in Teheran with thousands of women attending the match Iran - Cambodia. Still a lot to improve but this is a great first step!#FiFAFoundation @FIFAcom pic.twitter.com/vTwejxZZQB
— Youri Djorkaeff (@youridjorkaeff) October 10, 2019
Women have been banned from stadiums in Iran since 1979.
Today, 3,500 women were allowed in to Azadi Stadium to watch Iran's friendly vs. Cambodia
(via @maryampapi1) pic.twitter.com/c1JVVVue1B
— Bleacher Report (@BleacherReport) October 10, 2019
Iranian female fans are attending the #AsianQualifiers match between Iran and Cambodia at the Azadi Stadium! pic.twitter.com/XcdTemKJiC
— AFC (@theafcdotcom) October 10, 2019
Laga Iran Vs Kamboja di Stadion Azadi juga menjadi tonggak sejarah karena untuk pertama kalinya dalam 40 tahun, perempuan diizinkan untuk menonton pertandingan kandang Iran.
Bahkan, tiket laga Iran versus Kamboja langsung terjual habis dalam hitungan menit.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Camsports.org |
Komentar