BOLASPORT.COM - Setelah tajam menjebol gawang lawan pada pekan-pekan pertama Serie A Liga Italia, produksi gol Romelu Lukaku sedikit macet akhir-akhir ini. Akan tetapi, striker Inter Milan itu menebusnya dengan cara yang lain.
Romelu Lukaku langsung mencetak 3 gol dalam 4 penampilan pertamanya di Serie A musim ini.
Akan tetapi, setelah itu mantan penyerang Manchester United ini gagal mencetak gol dalam 3 penampilan berikutnya.
Total sudah 219 menit pertandingan Liga Italia dilalui Lukaku tanpa menjebol gawang lawan.
Namun, bukan lantas Lukaku tidak punya kontribusi lain bagi Inter Milan di saat keran golnya sedang macet.
Lukaku bekerja keras dan membuat pengorbanan untuk tim, melakukan tugas yang sebetulnya bukan tanggung jawab utamanya.
Seperti dikutip Bolasport.com dari PassioneInter, dalam 7 pekan Liga Italia, Lukaku sudah 95 kali merebut bola kembali ke penguasaan timnya.
Baca Juga: Lawan Messi dan Ronaldo dalam 4 Hari, Bek Termahal Inter Ungkap Sosok Terhebat
Baca Juga: Dulu Sudah Pesan Tiket Pergi, Kini Brozovic Tak Tergantikan di Inter Milan
Ball recovery atau merebut bola lagi dari penguasaan lawan biasanya lebih banyak dilakukan pemain dengan fungsi defensif.
Tetapi, dengan tugas utamanya adalah sebagai ujung pergerakan ofensif, Lukaku ternyata bisa melakukan tugas defensif dengan volume yang signifikan.
Statistik 95 kali merebut bola lagi dari penguasaan lawan menempatkan Lukaku pada peringkat 7 statistik ini di Serie A 2019-2020.
Pantas dicatat, sosok lain di 15 besar daftar tersebut adalah pemain-pemain defensif.
Baca Juga: Daftar Gelandang Incaran Inter Milan: 1 Nama Ideal, 3 Harapan, 1 Impian
Baca Juga: 2 Persamaan dan 3 Perbedaan Inter Milan dengan Juventus
Romelu Lukaku merupakan satu-satunya penyerang yang berada di 15 besar.
Bisa dibilang Lukaku pun menjadi penyerang paling defensif di Liga Italia musim ini.
Untuk menemukan penyerang lain di daftar ini, orang harus turun sampai ke peringkat 32.
Di posisi itu, Andrea Belotti (Torino) dan Edin Dzeko (AS Roma) sama-sama sudah 72 kali merebut bola kembali ke penguasaan tim.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Passione Inter |
Komentar