"PSM di putaran kedua bukan berarti jelek. Namun irama permainan mulai menurun," kata pria yang akrab disapa Syam ini dikutip BolaSport.com dari Tribun-Timur.com.
Baca Juga: Timnas U-23 Indonesia Dipastikan Gagal Juara di Turnamen CFA
Tak hanya soal rotasi pemain, Syam juga mengkritisi hal lain dari PSM saat ini.
"Semua tim di putaran kedua mempelajari PSM Makassar," kata Syam.
"Contohnya, PSM tergantung sama (Wiljan) Pluim," ujarnya.
Hal itu yang membuat tim-tim lawan dengan mudah menekan permainan PSM Makassar.
Baca Juga: Stefan de Vrij - Utama di Inter Milan, Tak Terpakai di Timnas Belanda
Seharusnya, menurut Syam, PSM sudah punya strategi ketika Wiljan Pluim tak bisa berkutik dalam pertandingan.
"Dalam sepak bola, dikenal dengan menyerang, bertahan dan transisi," ucap Syam.
Padahal, seharusnya hal sebaliknya yang dialami PSM, sebab Pasukan Ramang punya deretan gelandang bintang.
"Saya lihat konsep terkait itu di putaran pertama dan kedua PSM tak berubah. Tidak ada irama," tutur Syam.
Baca Juga: Update Klasemen F1 2019 - Ferrari Buang Peluang, Cuma Mercedes yang Bisa Jadi Juara
View this post on Instagram
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | Tribun-Timur.com |
Komentar