BOLASPORT.COM - Media asing mempertanyakan kenapa Timnas Indonesia masih mempertahankan Simon McMenemy sebagai pelatih meski menelan hasil buruk secara beruntun.
Masa depan Simon McMenemy di kursi pelatih timnas Indonesia dipertanyakan karena palu belum diketuk PSSI apakah akan mempertahankan dia atau tidak.
Di bawah asuhan pelatih asal Skotlandia itu, Skuad Garuda menelan 4 kekalahan beruntun di kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia.
Indonesia berada di posisi buncit klasemen Grup G tanpa satu pun poin.
Tim Merah-Putih berada di bawah Thailand, Vietnam, Uni Emirat Arab, dan Malaysia.
Baca Juga: PSSI Disebut Sudah dalam Jalur yang Tepat soal Kompetisi
Baca Juga: Mimpi Buruk Spider Man Bali United, Kebobolan 11 Gol dalam 2 Partai
Dari keempat tim itulah timnas mengalami kekalahan, secara beruntun dari Malaysia dengan skor 2-3, Thailand 0-3, Uni Emirat Arab 0-5, dan Vietnam 1-3.
Melihat rentetan kekalahan berantai itu, Livesportasia - sebuah media daring yang berbasis di Singapura - membahas penyebab McMenemy masih dipertahankan, setidaknya hingga saat ini.
Itu berhubungan dengan risiko keluarnya biaya kompensasi pemutusan kontrak apabila sang pelatih dicopot dari jabatannya oleh PSSI.
McMenemy meneken kontrak sebagai juru latih timnas dengan ikatan berdurasi dua tahun pada Desember 2018.
Artinya, ia masih terikat kontrak hingga 2020 atau setahun lebih lagi tersisa.
Menurut Livesportasia, gaji McMenemy diperkirakan mencapai 218.000 dolar AS per tahun atau setara 3 miliar rupiah.
Artinya, jika ia dipecat sekarang, PSSI harus menggelontorkan pesangon sebesar Rp3 miliar sebagai ganti rugi sisa kontrak yang masih setahun lagi.
Masih menurut Livesportasia, banyak ofisial PSSI yang keberatan untuk mengeluarkan uang sedemikian besar.
Apalagi, kalau wacana merekrut kembali Luis Milla jadi kenyataan, pos pengeluaran untuk menggaji pelatih baru bakal semakin membengkak.
Baca Juga: Hasil Lengkap Liga 1 Jumat (18/10/2019), Persib dan Borneo FC Tuntas Balas Dendam
Baca Juga: Ada Kerugian bagi PSSI bila Pecat Simon McMenemy dari Timnas Indonesia
Karena itu, salah satu solusi untuk menghindari kompensasi senilai satu tahun gaji adalah McMenemy mesti legawa buat mengajukan pengunduran diri.
"Mungkin nasib Simon McMenemy bisa ditentukan saat Kongres PSSI nanti ketika ada pengurus baru," kata anggota Exco PSSI, Refrizal.
"Tapi lebih baik menurut saya, Simon McMenemy sadar diri untuk mundur sebelum Kongres PSSI dimulai," tutupnya, dikutip BolaSport.com dari Kompas.com.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Kompas.com, livesportasia.com |
Komentar