Wang/Huang sempat menambah satu poin. Akan tetapi, Praveen/Melati kembali menambah skor menjadi 5-1.
Meski lawan kembali menambah satu angka, Praveen/Melati masih bisa merespons dengan baik.
Alhasil, margin angka melebar menjadi 7-2 untuk keunggulan pasangan Indonesia.
Laju Praveen/Melati masih tak terbendung hingga mereka unggul 9-3.
Upaya Wang/Huang untuk bangkit kembali dijawab Praveen/Melati dengan angka beruntun.
Alhasil, saat gim ketiga memasuki interval, Praveen/Jordan unggul telak 11-4.
Wang/Huang mulai bangkit setelah jeda. Poin demi poin mereka rebut demi memperkecil ketertinggalan menjadi 7-11.
Momen tersebut seperti menyentak Praveen/Melati. Mereka pun kembali menjauh dari Wang/Huang.
Praveen/Melati ganti merebut empat poin demi melebarkan gap menjadi 14-7.
Wang/Huang tak menyerah begitu saja. Lagi-lagi mereka ganti menyulitkan Praveen/Melati.
Poin demi poin yang diraih Wang/Huang membuat mereka mendekat hingga selisih yang cukup jauh menyempit hingga 13-14.
Kejutan Wang/Huang tak berhenti di situ.
Dari posisi tertinggal, mereka justru menikung Praveen/Melati 15-14 berkat total delapan poin beruntun yang mereka raih.
Sebaliknya, Praveen/Melati justru seperti tak berkutik meladeni kebangkitan Wang/Huang tersebut.
Wang/Huang semakin bersemangat. Mereka terus menambah angka menjadi 18-14.
Praveen/Melati akhirnya lepas dari tekanan Wang/Huang. Mereka ganti mengejar dan memperkecil ketertinggalan.
Laga gim ketiga semakin sengit setelah Praveen/Melati merebut tiga poin dan membuat skor menjadi 17-18.
Wang/Huang terus berusaha menjauh. Namun, Praveen/Melati akhirnya bisa memaksakan skor kembali imbang pada kedudukan 19-19.
Praveen/Melati akhirnya mendapatkan kembali keunggulan yang sempat tertikung oleh Wang/Huang untuk meraih championship point.
Tanpa memberi kesempatan Wang/Huang menyamakan kedudukan, Praveen/Melati meraih poin terakhir untuk mengunci titel juara.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar